Sambut Hari Pangan Dunia, FTP UB Ajak Pakar Asing Bahas Pangan Lokal Nusantara

MALANG – Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya sambut Hari Pangan Dunia yang diperingati setiap 16 Oktober 2019 dengan menghadirkan pakar pangan dari Department of Food Science and Nutrition, Avinahsilingam Institute for Home Science and Higher Education for Women, Coimbatore, Tamil Nadu – India untuk memberikan kuliah tamu tentang pengembangan pangan fungsional.

.
Dalam paparannya, Assistant Professor Dr. K. Devi, Ph.D, dari Department of Food Science and Nutrition, Avinahsilingam Institute for Home Science and Higher Education for Women, Coimbatore, Tamil Nadu – India menjelaskan bahwa pangan fungsional berguna untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan seperti obesitas, penyakit kardiovaskular, kanker dan diabetes mellitus hingga berbagai penyakit kronis lain yang diakibatkan western based dietary habits yang mulai menggeser pola konsumsi pangan tradisional.

.
Lebih lanjut Dr. K. Devi, Ph.D menjelaskan tentang Ilmu Bahan Makanan dan Pemrosesan Makanan Lanjutan Protein Whey yang difokuskan pada perancangan produk susu fungsional untuk mengeksplorasi karakteristik fisiokimia dan struktural whey.

.
Pemrosesan whey tingkat lanjut difokuskan pada produksi bahan makanan fungsional berbasis whey termasuk isolat protein whey, konsentrat protein whey dan hidrolisat protein whey.

.
Pemrosesan makanan fungsional difokuskan terutama pada persiapan peptida bioaktif antioksidan dari protein hidrolisat whey. Kuliah internasional ini berkaitan dengan kemungkinan pendekatan pengolahan makanan dalam produksi peptida bioaktif dari tahu yang merupakan pangan fermentasi tradisional Indonesia.

.
“Banyak orang menganggap remeh pangan tradisional seperti contohnya tahu ini. Padahal whey tahu memiliki banyak sekali khasiat seperti diantaranya membantu menurunkan kadar lemak, mengurangi nafsu makan yang sangat berguna bagi penderita obesitas, meningkatkan massa otot, melawan kanker, mengatasi stress, hingga meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Makanya, meski terkesan sederhana dan tradisional, ternyata banyak juga kan manfaatnya,” paparnya.

.
Melalui kuliah ini diharapkan dapat membuka pikiran kaum muda untuk mengeksplorasi pendekatan pemrosesan makanan fungsional dari makanan pokok dan makanan tradisional Indonesia dan juga merupakan upaya untuk memperbaiki membahayakan pengolahan makanan tradisional Indonesia kita yang sehat hingga kearah komersialisasi.

.
Sementara itu, Assistant Professor (SG) Dr. P.A. Raajeswari, yang juga berasal dari Department of Food Science and Nutrition, Avinahsilingam Institute for Home Science and Higher Education for Women, Coimbatore, Tamil Nadu – India ini memberikan kuliah tamu bertema Bio-Based Intelligent Edible Packaging Films with Nanoparticles.

.
Tema ini memaparkan tentang pengemasan yang cerdas akan memungkinkan lebih dari sekedar perlindungan pasif karena juga mengandung informasi berharga tentang status kualitas dan keamanan produk makanan dan berkontribusi pada manajemen rantai makanan yang lebih baik, pengurangan limbah makanan, hingga peningkatan perlindungan konsumen.

.
Kecerdasan komunikatif suatu paket akan mengacu pada kemampuannya untuk memberikan informasi tentang persyaratan kualitas produk, seperti integritas paket dan riwayat suhu waktu produk.

.
Kemasan cerdas juga memberikan informasi tentang kualitas produk secara langsung. Indikator kesegaran menunjukkan secara langsung kualitas produk. Dengan demikian, sinyal kualitas mikrobiologis dapat menjadi hasil dari reaksi antara indikator dan metabolit yang dihasilkan selama pertumbuhan mikroflora produk. Melalui materinya, siswa diharapkan dapat menambah wawasan tentang trend terkini dalam pengembangan edible film sebagai kemasan yang dapat dimakan dengan kandungan nano partikel, senyawa aktif dan cerdas yang akan digunakan sebagai bahan kemasan untuk keperluan pengawet pangan alami.

.
Selain mendatangkan kedua pakar pangan dari Avinahsilingam Institute for Home Science and Higher Education for Women, Coimbatore, Tamil Nadu – India yang memberikan kuliah tamu untuk para mahasiswa pasca sarjana di jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya juga menyambut hari pangan dunia dengan menyelenggarakan “Indonesian Traditional Foods Short Course 2019” yang diikuti peserta dari India, Philipina dan Amerika Serikat pada 07-16 Oktober 2019 dengan tujuan untuk melestarikan dan mempromosikan keunggulan masakan lokal Indonesia.

.
Beberapa materi yang dibahas diantaranya adalah pangan tradisional berbasis nabati, pangan tradisional berbasis hewani, pangan fermentasi Indonesia, produksi putu lanang dan tiwul serta kunjungan ke pasar tradisional, industri keripik tempe, kebuh Teh Wonosari, serta praktek di laboratorium Sensory FTP untuk pengalaman sensasi rasa pangan tradisional Indonesia.

.
Benjamin L. Pecayo, Ed.D. Rektor Northwest Samar State University – Filipina mengatakan,” Kegiatan ini sangat bagus untuk pengalaman lintas budaya diantara peserta.

.
Terimakasih untuk FTP UB yang telah menyelenggarakan program ini dengan sangat baik. Para peserta tidak saja bertambah wawasannya tentang rasa pangan khas Indonesia tetapi juga bagaimana nutrisinya, sejarahnya, hingga ke dunia industri.

.
Intinya seluruh peserta akan mendapat wawasan tentang pengenalan dasar, aspek kesehatan, dan proses produksi yang terlibat dalam mempertahankan kelayakan makanan tradisional Indonesia which is good for our industry 4.0 era nowadays,” pungkasnya. (*) ( JKW)

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *