MAC – UM Kembangkan Laboratorium Sekolah Rakyat Autis

Foto: Malang Autism Center akhirnya menggandeng Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang (UM) bersama-sama saling memberikan manfaat dalam pengembangan Program Sekolah Rakyat Autis. (Djoko W)

Jum’at, 22 April 2022

Malangpariwara.com
Autis adalah kondisi dimana ada masalah kompleks pada gangguan sarafnya. Dampak yang timbul karena adanya masalah pada saraf berupa susah berinteraksi, susah berkomunikasi non-verbal dan berkomunikasi verbal, susah berbicara hingga mengalami kesusahan dalam hal sosial-motorik.

Sampai saat ini, belum ada obat atau metode yang dapat menyembuhkan autis. Metode atau terapi yang ada saat ini hanyalah berfungsi untuk membantu mereka agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya.

Berbagai metode atau terapi berbasis rumah dan berbasis sekolah pun sudah tersedia sangat banyak. Tujuannya adalah untuk dapat memenuhi kebutuhan setiap individu pengidap autis.

Untuk memenuhi kebutuhan setiap individu perlu penanganan serius dan terprogram.

Hal ini memantik Pendiri dan Pemilik Malang Autism Center (MAC), Mohammad Cahyadi, menginisiasi menciptakan programnya yang terukur dan profesional diberi nama Program Sekolah Rakyat Autis.

Malang Autism Center akhirnya menggandeng Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang (UM) bersama-sama saling memberikan manfaat dalam pengembangan Program Sekolah Rakyat Autis.

Penandatanganan perjanjian kerjasama (MoU) Program Sekolah Rakyat Autis antara Malang Autism Center dan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang di Aula Gedung D3, FIP, Universitas Negeri Malang, Kamis (21/4/2022).(Djoko W)

Kerjasama kedua pihak ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerjasama (MoU) Program Sekolah Rakyat Autis antara Malang Autism Center dan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang di Aula Gedung D3, FIP, Universitas Negeri Malang, Kamis (21/4/2022).

Dekan FIP UM Prof. Dr. Bambang Budi Wiyono, M.Pd menjelaskan bahwa kerjasama ini cukup strategis untuk pengembangan kemampuan belajar mahasiswa dengan cara magang atau praktek.

Sebab itu, kata Bambang, kerjasama ini sifatnya berkelanjutan yang saling memberikan manfaat. Pada prinsipnya, kerjasama adalah untuk mencapai tujuan yang sama.

“Kami juga berkewajiban bisa mendidik calon guru anak-anak berkebutuhan khusus, terutama jenjang S2 yang mengkaji tentang ABK. Sehingga bisa menjadi tempat praktek untuk mendapatkan pengalaman yang komprehensif,” ungkapnya.

Mahasiswa Departemen Pendidikan Luar Biasa FIP UM dapat memilih opsi magang di Malang Autism Center. Mahasiswa magang dapat menyiapkan segala hal tentang pengajaran anak-anak autis sehingga nanti saling menunjang.

Menurutnya, perkembangan anak-anak autis semakin banyak jumlahnya. Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) membutuhkan penanganan khusus karena adanya gangguan perkembangan dan kelainan yang dialami anak akibat keterbatasan di salah satu atau beberapa kemampuan baik fisik maupun psikologis.

“Perkembangan anak-anak autis semakin banyak jumlahnya. Perlu bantuan treatment khusus seperti Malang Autism Center. Saya kira pendekatan yang sangat baik karena bisa membantu adik-adik penyandang autis,” tukasnya.

Sementara itu, Pendiri dan Pemilik Malang Autism Center (MAC), Mohammad Cahyadi, menjelaskan bahwa pentingnya intervensi atas perilaku dari anak Autism Spectrum Disorders (ASD) serta tren anak dengan ASD yang semakin besar dalam tiap tahunnya, Malang Autism Center (MAC) tergerak untuk membantu anak ASD tersebut terutama yang berasal dari keluarga kurang mampu dengan cara mendirikan Sekolah Rakyat Autis.

“Sekolah Rakyat Autis adalah sekolah atau tempat terapi untuk anak-anak ASD Khusus bagi mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu,” terangnya.

Proyek sosial ini didukung sepenuhnya oleh Departemen Pendidikan Luar Biasa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negri Malang (UM), dimana pihak jurusan memberikan bantuan dalam bentuk mengirim para mahasiswa untuk menjadi tenaga terapis pada proyek sekolah rakyat autis.

Peserta didik Sekolah Rakyat Autis akan mendapatkan fasilitas jam terapi sebanyak 20 jam per pekan, didampingi oleh 2 terapis, biaya terapi per bulannya sesuai dengan kemampuan orang tua masing dan konsultasi dan evaluasi setiap bulannya.

“Pemilihan dari pendaftar yang masuk, team akan memilih dari semua pendaftar yang memenuhi persyaratan yang ada,” terangnya.

Adapun syarat pendaftaran dapat secara online melalui https://forms.gle/Nc8sya3j91Tu8qs57 atau secara offline dengan cara mengirimkan pengajuannya dikirimkan ke alamat Malang Autism Center ( MAC), Jalan Manggar no. 8, Sengkaling, Dau, Malang.

Pendaftaran akan ditutup pada 20 Mei 2022. Semua pendaftar wajib bersedia untuk di visit di rumahnya masing-masing apabila pendaftaran melebihi dari kuota yang ada.

Kerjasama kedua belah pihak antara Universitas Negeri Malang (UM) dan Malang Autism Center ini dalam level operasionalnya adalah pihak jurusan memberikan list mahasiswa yang tertarik untuk bergabung pada proyek tersebut. Sedangkan pihak MAC akan melakukan interview dan sekaligus pelatihan selama 14 hari kepada para mahasiswa tersebut agar siap untuk menjadi tenaga terapis anak ASD. (Djoko Winahyu)

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *