22 Januari 2025

Lustrum XII UB Kenalkan Situs Kerajaan Majapahit di Trowulan Mojokerto

IMG20230103082728_resize_38_compress46

Rektor UB Prof. Widodo, SSi.,MSi.,PhD.Med.Sc memberangkatkan peserta Napak Tilas Raden Wijaya dari Pelataran Situs Majapahit di Trowulan Mojokerto.( Djoko W)

Selasa, 3 Januari 2022

Malangpariwara.com – Memperingati Lustrum XII atau Dies Natalis Ke-60, Universitas Brawijaya menggelar berbagai kegiatan diantaranya pertandingan olah raga, seminar internasional, tetenger bumi (menanam pohon buah nusantara), jalan sehat, penampilan seni, dan skrining tes kesehatan bagi sivitas UB.

Yang menarik ada kegiatan Napak Tilas Raden Wijaya yang dimulai dari Situs Kerajaan Majapahit di Trowulan Mojokerto dan berakhir di Kampus UB Malang (3-5/1/2023).

Nia Kurniawan, PhD ketua Panitia Lustrum XII UB menyampaikan laporan panitia.(Djoko W)

Dalam laporannya Nia Kurniawan, PhD ketua Panitia Lustrum XII UB menyampaikan bahwa Kegiatan napak tilas ini merupakan bagian dari rangkaian Dies Natalis Universitas Brawijaya.

“Jadi kita meneladani cita-cita Luhur Raden Wijaya yang punya cita-cita besar untuk berkarya bagi bangsa dan negaranya,” jelasnya.

“Acara nampak tilas ini terdiri dari tiga rangkaian yang pertama adalah lari napak tilas 107 km dari pendopo Agung ini hingga Universitas Brawijaya yang diikuti oleh 25 orang terdiri dari civitas akademika mulai dari pejabat, atlet, alumni hingga mahasiswa. Kemudian yang kedua adalah acara penanaman pohon dan charity kepada pengemudi ojek online wanita di Kebun Raya Purwodadi pada tanggal 4 Januari besok kemudian terakhir adalah kirab pelari pada tanggal 5 Januari dengan diiringi reog di taman Krida Universitas Brawijaya,” urainya.

Rektor UB Prof. Widodo, SSi.,MSi.,PhD.Med.Sc memberangkatkan peserta Napak Tilas Raden Wijaya dari Pelataran Situs Majapahit di Trowulan Mojokerto.

Foto bareng sebelum diberangkatkan Rektor UB( Djoko W)

Melansir rilis yang diberitakan Kabag Humas Universitas Brawijaya (UB) Kotok Guritno SE, Napak tilas ini diikuti 25 orang pelari yaitu dosen, tendik, mahasiswa, alumni, dan peserta umum. Peserta lari ditargetkan menempuh jarak 107 km secara estafet setiap 10 km dan berhenti di pos-pos yang telah ditentukan.

mengenang kejayaan Kerajaan Majapahit.( Djoko W)

Dipilihnya Trowulan sebagai tempat napak tilas, semata-mata untuk mengenang kejayaan Kerajaan Majapahit yang tersohor di akhir abad XIII hingga XV. Raja pertama yang memerintah Majapahit bernama Raden Wijaya. Sedangkan panglima perang dan patih yang sangat berpengaruh pada zaman itu bernama Mahapatih Gajah Mada.

Dibawah kepemimpinan Raden Wijaya dan para penģgantinya, Kerajaan Majapahit menjadi kerajaan yang kuat dan disegani di wilayah kekuasaannya mulai pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua, bahkan sampai Malaya dan Filipina.

Nama Brawijaya dikaitkan dengan Kerajaan Majapahit. Merupakan gabungan dari kata: Bhre atau Bra artinya keturunan, dan kata: Wijaya. Gelar Brawijaya pertama kali digunakan oleh Raja Dyah Kertawijaya (1447-1451) sebagai Raja Brawijaya I. Akhirnya nama Brawijaya diberikan kepada Universitas Brawijaya oleh Ir. Soekarno, Presiden RI pertama.

UB didirikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) Nomor 1 Tahun 1963 tertanggal 5 Januari 1963, dan dikukuhkan dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 196 Tahun 1963 tertanggal 23 September 1963.

Berikut ini rangkaian kegiatan Napak Tilas Raden Wijaya. Hari pertama (3/1/2023), Rektor UB Prof. Widodo, SSi.,MSi.,PhD.Med.Sc memberangkatkan peserta Napak Tilas Raden Wijaya dari Pelataran Situs Majapahit di Trowulan Mojokerto. Peserta napak tilas sebanyak 25 orang, berlari menempuh jarak 70 km dari Trowulan menuju Kebun Raya Purwodadi.

Pelari berangkat dari Trowulan sekitar pukul 11.00 WIB dan diperkirakan tiba di Purwodadi pukul 23.00 WIB.

Hari kedua (4/1/2023), ada kegiatan tetenger bumi berupa penanaman pohon buah-buahan nusantara di Kebun Raya Purwodadi oleh Prof.Dr.Ir. M. Sasmito Djati, MS (Wakil Rektor IV), disaksikan peserta napak tilas. Kemudian peserta napak tilas melanjutkan lari estafet menuju Malang (RSUB).

Hari ketiga (5/1/2023), peserta lari membawa bendera UB, bergerak menuju gedung Samantha Krida UB dan menyerahkan bendera kepada Rektor UB sebagai tanda selesainya napak tilas. Peserta lari akan diiringi Reyog UB menuju Samantha Krida untuk mengikuti Rapat Terbuka Universitas Brawijaya Dalam Rangka Dies Ke-60 atau Lustrum XII.

Rektor UB prof Widodo memberi penjelasan kepada wartawan disela sela acara pelepasan Napak tilas di Trowulan(Djoko W)

Sementara dijelaskan rektor UB prof Widodo disela sela acara pelepasan di Trowulan, Dipilihnya Trowulan sebagai tempat napak tilas, semata-mata untuk mengenang kejayaan Kerajaan Majapahit yang tersohor di akhir abad XIII hingga XV.

“Raja pertama yang memerintah Majapahit bernama Raden Wijaya. Sedangkan panglima perang dan patih yang sangat berpengaruh pada zaman itu bernama Mahapatih Gajah Mada”. jelasnya

Dibawah kepemimpinan Raden Wijaya dan para penģgantinya, Kerajaan Majapahit menjadi kerajaan yang kuat dan disegani di Nusantara.

Wilayahnya sampai ke luar negeri atau sudah ada internasionalisasi. Kedua, pada jaman Majapahit sudah ada ke bhineka tunggal ikaan. Ada keberagaman sampai ke level global.

Selain itu juga ada spirit bagi kemajemukan agama dan bukan faktor pemecah tapi pemersatu dari bangsa Indonesia dan pemersatu umat manusia.

“Itu ditunjukkan sejak Majapahit dengan Raja Brawijaya. Spiritnya kita bawa. Kita juga punya visi mengembangkan ilmu dan teknologi berbasis budaya lokal,” tandasnya.(Djoko W)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *