Tersangka Mutilasi di Jalan Serayu Kota Malang Dikenal Sosok Tempramental

Polisi olah TKP kasus mutilasi ( ist)
Minggu, 31 Desember 2023
Malangpariwara.com – Tersangka peristiwa pembunuhan di RT 4, RW 2 Jalan Serayu Kelurahan Bunulrejo Kecamatan Blimbing Kota Malang, James Lodewijk, dikenal sebagai sosok yang tempramental. Bahkan, sebelum mengakhiri nyawa istrinya, hingga memutilasi korban, kedua pasutri itu diketahui kerap bertengkar.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua RW 2 Kelurahan Bunulrejo, Endang Lestari yang rumahnya tak jauh dari rumah tersangka dan korban. Endang mengaku, bahwa tersangka James Lodewijk dan korban Ni Made Sutarini kerap terdengar cek cok.
“Sudah lama mas, setiap hari selalu bertengkar. Tetangga disini itu sampai bosen dengar pertengkaran itu,” jelas Endang saat ditemui di rumahnya.
Endang mengatakan, tersangka yang biasa dipanggil Jimmy ini memang dikenal sebagai sosok yang tempranental. Bahkan menurutnya, hampir semua tetangga pernah bertengkar atau sekadar adu mulut dan cek cok saja.
“Semua tetangga itu pernah dilaporkan ke polisi. Bahkan sempat ada yang pernah diancam menggunakan pedang. Kalau sama saya, dia pernah mengancam dengan golok,” terang Endang.
Namun berbeda dengan korban Ni Made Sutarini yang merupakan istri tersangka. Made sapaan akrabnya dikenal sebagai sosok yang baik dan ramah kepada tetangga.
“Bu Made (korban) ini sebenarnya orang baik, mungkin terpengaruh suaminya saja,” imbuh Made.
Meski kerap mendapati keduanya bertengkar, Endang mengaku bahwa tetangga di sekitar RT 4 RW 2 tak ada yang mau menegur. Sebab khawatir malah akan menimbulkan kegaduhan yang lebih meluas.
“Gak ada yang mau negur, apalagi mendudukkan yang bertengkar meskipun sudah bikin gaduh. Karena tetangga paham, suaminya (tersangka Jimmy) itu, orangnya tempramental,” jelas Endang.
Sementara satu hari sebelum peristiwa itu ditemukan, yakni pada Sabtu (30/12/2023), Endang mendengar pertengakaran kembali terjadi. Yakni antara Jimmy dan istrinya. Namun, dirinya memiliki kecurigaan lebih pada pertengkaran kali ini.
“Itu jam 9 pagi, saya dengar itu ada yang minta tolong. Lalu sesaat setelah itu, ada bunyi keras (seperti benda jatuh). Setelah itu sepi tidak ada (suara) apa-apa lagi. Tau-tau tadi sudah ada polisi,” kata Endang.
Sementara itu, kejadian pembunuhan tersebut diketahui pada Minggu (31/12/2023) siang. Dimana korban ditemukan dalam kondisi yang mengenaskan. Yakni tubuhnya dimutilasi oleh tersangka menjadi 9 bagian.( Djoko W)