21 Maret 2025

Banyak Peternak Afkir Dini, Bikin Stok Telur Berkurang hingga Harga Melambung

IMG-20240228-WA0054

Pj Walikota Malang berkomunikasi dengan Yasin peternak ayam petelur.(ist)

Rabu, 28 Februari 2024

Malangariwara.com – Banyaknya peternak ayam menjadi salah satu faktor penyebab naiknya harga telur ayam di Kota Malang. Bahkan kenaikan yang terjadi, sejak di tingkat peternak. Tentu harga lebih tinggi akan ditemui di pasaran.

Seorang peternak asal Kelurahan Tlogowaru Kecamatan Kedungkandang, Muhammad Yasin mengatakan, banyaknya peternak yang afkir dini membuat stok telur ayam berkurang. Hal itu disinyalir akibat sejumlah peternak yang semakin terbeban harga pakan yang mahal.

“Karena untuk kasih makan kan rugi akhirnya di afkir dini. Imbasnya sekarang jumlah telur berkurang. Supply dan demand biasalah, jumlah berkurang, permintaan banyak, otomatis naik dengan sendirinya,” ujar Yasin.

Namun demikian, meskipun harganya naik, menurutnya tak begitu mempengaruhi penjualan. Terlebih menjelang moment Ramadan, dimana naiknya harga telur juga dibarengi naiknya harga pokok yang lain.

“Penjualan sebenarnya tidak turun untuk pengambilan baku, segitu-gitu aja cuma di pasar yang agak kaget,” imbuh Yasin.

Sebagai informasi, untuk per harinya, Yasin mampu mendapatkan kurang lebih 450 kg telur dengan jumlah ayam yang dimiliki sekitar 9 ribu ekor.

Yasin menjelaskan, kenaikan harga telur terjadi sejak beberapa hari terakhir. Saat ini, harga yang didapat dari tingkat peternak mencapai Rp 27 ribu. Sedangkan sebelumnya, harga di tingkat peternak sebesar Rp 23 ribu.

“Karena harga pakan ayam mahal, akhirnya otomatis harga telur juga ikut mahal. Jagung itu sekarang mahal, pakan kita dulu kisaran Rp 6.700 sekarang jadi Rp 8 ribu,” ucap Yasin, saat ditemui dikandang ayam petelur miliknya pada Senin (26/02/2024).

Selain jagung, untuk pakan yang diberikan pada ayam ternak petelurnya yakni Bungkil Kacang Kedelai (BKK) dan tepung daging serta tulang (MBM Bonmil). Itu lebih murah dan menekan biaya operasionalnya.

“Kebetulan kita tidak pake konsentrat tapi pakai BKK dan MBM, kita mix sendiri. Itu semua diambil dari pergudangan Gresik,” imbuh.(Djoko W)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *