Cegah Longsor Susulan, Pj Wali Kota Malang Minta Normalisasi di Tanjungrejo Dihentikan Sementara

Pj. Wahyu meninjau langsung kondisi longsor .(Djoko W)

Sabtu, 9 Maret 2024

Malangpariwara.com – Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat meminta agar proses normalisasi di lokasi bencana longsor Kelurahan Tanjungrejo Kecamatan Sukun diberhentikan sementara waktu. Tepatnya di wilayah RW 13 RT 2.

Hal itu disampaikan saat dirinya meninjau kelanjutan proses penanganan longsor yang terjadi pada, Selasa (5/3/2024) lalu tersebut. Wahyu mengatakan, proses normalisasi untuk sementara waktu agar dihentikan, untuk meminimalisir kemungkinan longsor susulan.

“Saya juga memberikan masukan pada temen-temen yang menormalisasi, agar tidak menormalisasi dulu. Karena walaupun diam aja ini masih longsor terus,” jelas Wahyu, Sabtu (9/3/2024) di lokasi bencana.

Sehingga dirinya berharap agar longsoran tersebut dapat segera ditutup untuk sementara waktu. Sementara saat ini, sebagai penahan sementara, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang akan menggunakan sesek dari bambu.

“Sehingga kami harapkan ini kami tutup dulu, agar tidak ada longsor. Saat selesai, baru normalisasinya bisa dilakukan. Karena kalau kita normalisasi ini akan turun terus,” terang Wahyu.

Selain itu, dalam peninjauan tersebut dirinya juga memastikan bahwa bantuan bagi warga yang terdampak telah tersalurkan. Totalnya, dari sebanyak 15 rumah yang berada di sepanjang plengsengan, ada 8 rumah terdampak dan 6 rumah diantaranya dinilai darurat.

“Kemudian juga sudah ada bantuan-bantuan dari BPBD, pak camat dan pak lurah sudah menyampaikan kepada warga agar sementara (pindah) karena saya lihat juga masih tetap longsor kan, sehingga sementara tidak tinggal di sana,” jelas Wahyu.

Pantauan di lokasi, saat peninjauan berlangsung, sebidang tanah berukuran kecil memang sempat longsor. Dan saat ini proses pembersihan sisa material longsor masih berlangsung.

Material sisa plengsengan sepanjang 50×9 meter itu menutupi sebagian drainase dari sudetan Kali Metro. Selain itu juga ada sebagian jalan kampung yang tertutup. Proses normalisasi sendiri ditarget rampung selama 3 hari.( Djoko W)

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *