Tim ABADI Sebut Hasil Quick Count Pilkada Kota Malang Itu Produk Akademik

Kamis, 28 November 2024

Malangpariwara.com – Sejumlah lembaga survei telah memunculkan hasil quick count atau hitung cepat suara Pilkada Kota Malang. Tim Pemenangan ABADI (Abah Anton-Dimyati Ayatulloh) menilai hasil quick count merupakan produk akademik.

Berdasarkan hasil quick count LSI Denny JA, Wahyu Hidayat-Ali Muthohirin menempati posisi pertama dengan angka 48,08 persen. Kemudian disusul Moch Anton-Dimyati Ayatulloh 32,77 persen dan Heri Cahyono-Ganis Rumpoko 19,15 persen.

Dalam hasil quick count Indikator, Wahyu Hidayat-Ali Muthohirin meraih 48,43 persen. Kemudian disusul Moch Anton-Dimyati Ayatulloh 32,68 persen dan Heri Cahyono-Ganis Rumpoko 18,89 persen.

Sedangkan hasil quick count Avemedia, Wahyu Hidayat-Ali Muthohirin meraih 49,27 persen. Kemudian disusul Moch Anton-Dimyati Ayatulloh 33,00 persen dan Heri Cahyono-Ganis Rumpoko 17,73 persen.

Arief Wahyudi SH Divisi Kampanye ABADI(Djoko W)

Divisi kampanye ABADI, Arif Wahyudi mengatakan bahwa pihaknya tak membantah atas hasil quick count sejumlah lembaga survei yang telah muncul pasca pemungutan suara Pilkada Kota Malang 27 November 2024.

“Kami tidak membantah hasil quick count yang beredar karena itu produk akademik,” kata Arif, Kamis (28/11/2024).

Menurutnya, hasil quick count tak bisa diperdebatkan. Sebab, hasil itu memang bukan merupakan hasil akhir dari Pilkada. Dimana, penentu keputusan pemenang kontestasi pesta demokrasi adalah KPU.

“Tentu hasil quick count apalagi real count, tidak bisa didebat dan dibantah. Semua pihak harus mau menerima itu. Tetapi sebagai tim pemenangan kami tetap menunggu hasil resmi yang dikeluarkan KPU,” tuturnya.

Di dalam internal tim ABADI, Arif mengatakan bahwa pihaknya juga sedang berproses dalam perhitungan real count Pilkada Kota Malang.

“Kami punya real count yang hari ini terus kami susun. Per TPS semua sudah masuk C1 sehingga hari ini sampai besok mungkin sudah berakhir penghitungan real count internal kami,” ucapnya.

“Tapi karena ini gawenya negara, maka kami menunggu secara resmi dari KPU sebagai penyelenggara pemilu,” imbuhnya.

Di singgung soal posisi paslon ABADI dalam beberapa quick count yang mayoritas berada di urutan kedua, Arif tak mempermasalahkan hal itu. Baginya, tim ABADI telah berjuang dengan menjunjung martabat.

“Gak masalah, peringkat berapapun, gak masalah, yang penting kami sudah melakukan seluruh program tahapan pilkada ini sesuai aturan yang ada dan kami main secara bermartabat,” tegasnya.

Saya bangga berada pada barisan tim pemenangan ABADI , karena baik Abah Anton maupun Mas Dimyati sejak awal sudah berkomitmen untuk ikut membangun demokrasi yang sehat dan bermartabat melalui Pilkada Kota Malang kali ini.

Kami di tim pemenangan , termasuk Abah Anton dan Mas Dimyati selama masa kampanye tidak pernah melakukan Black campaign, premanisme terhadap APK pihak lain, maupun hal hal negatif lainnya apa lagi membeli suara rakyat dengan sembako maupun uang seratus ribuan . Hal ini sesuai dengan apa yang di Maui oleh Abah Anton.

“Kenyataannya sekarang ini banyak kegiatan kampanye yang dilakukan untuk menyerang lawan politiknya dengan melakukan kampanye gelap atau black campaign. Black campaign merupakan model kampanye dengan cara membuat suatu isu atau gosip yang ditujukan kepada pihak lawan, tanpa didukung fakta atau bukti yang jelas (fitnah),” imbuhnya.

Ketika ditanyakan tentang keterlibatan aparat penegak hukum maupun ASN dalam gelaran pilkada kali ini, AW menyampaikan biarlah yang melakukan hal hal tidak benar dalam Pilkada 2024 Masyarakat yang menilai. Demikian pula tindakan yang merendahkan harkat dan martabat manusia merdeka dengan membeli suara, Masyarakat tentu juga mengetahui dan merasakan adanya hal tersebut.

Saya yakin Abah Anton tetap akan berbuat yang terbaik untuk Kota Malang, dan Mas Dimyati akan kembali pada kesibukannya sebagai pengusaha.

“Demokrasi di Kota Malang telah terciderai dan dalam kondisi sakit, tapi saya yakin sesanti Kota Malang yaitu Malangkucecwara bertuah,” pungkas Politisi Senior F-PBK Kota Malang.(Djoko W)

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *