Kota Malang Tuan Tumah ICCF 2025, Siapkan Jawa Timur Jadi Episentrum Kreativitas Nasional

Malangpariwara.com –  Kota Malang kembali menjadi tuan rumah Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) 2025 yang digelar oleh Indonesia Creative Cities Network (ICCN). Pembukaan kegiatan ini digelar di Malang Creative Center (MCC).

Menteri  dan Ekonomi Kreatif (Menekraf), Teuku Riefky Harsya menganggap kegiatan ini menjadi bukti nyata kolaborasi dan potensi besar ekonomi kreatif (ekraf) di Jawa Timur.

“Semangat Malang Raya ini menjadi bukti, bagaimana kreatifitas dapat menyatukan daerah-daerah sekitarnya. Untuk sebuah kebangkitan ekonomi daerah,” kata Riefky usai pembukaan ICCF 2025 di MCC.

Menurutnya, potensi ekraf di Jawa Timur khususnya di Kota Malang tergolong luar biasa. Presiden Prabowo Subianto juga menetapkan Jawa Timur menjadi salah satu provinsi yang diprioritaskan secara nasional dalam pengembangan ekonomi kreatif.

“Jawa Timur juga masuk ke dalam lima besar provinsi dengan nilai investasi dan ekspor ekraf tertinggi di Indonesia,” ujarnya.

Riefky menegaskan pentingnya sinergi antara komunitas kreatif, pemerintah daerah, dan pemerintah pusat.

“Kolaborasi menjadi kunci agar para pelaku ekonomi kreatif di daerah bisa berkembang lebih kompetitif, berkualitas, serta memiliki hak kekayaan intelektual yang kuat,” tegas Riefky.

Riefky menuturkan bahwa dulu caranya konvensional dan memiliki batasan. Namun, saat ini di era digital karya anak bangsa bisa lintas provinsi, negara, bahkan dunia

Mengenai pendirian Dinas Ekraf, Riefky menjelaskan bahwa Kemenkraf dan Kementerian dalam negeri telah menandatangani Surat Keputusan Bersama (SKB).

“Targetnya, hingga akhir 2025 nanti akan ada 28 provinsi dan sekitar 80 kabupaten atau kota yang sudah memiliki nomenklatur dinas ekonomi kreatif. Baik berdiri sendiri maupun gabungan dinas lain,” terangnya.

Sementara itu, Wakil Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Giring Ganesha turut mengapresiasi digelarnya ICCF di Kota Malang dalam mengembangkan pelaku ekonomi kreatif di berbagai daerah.

“ICCN berhasil memperluas jaringan komunitas dan menumbuhkan semangat kolaborasi yang luar biasa. Ini menjadi inspirasi bagi kementerian untuk terus memperkuat sinergi antara budaya dan ekonomi kreatif,” ujar Giring.

Ia menekankan pentingnya memasukkan unsur budaya lokal dalam setiap produk kreatif.

“Itulah yang menjadi nilai tambah dan pembeda bagi produk ekonomi kreatif Indonesia,” tambahnya.

Wamen Kebudayaan, Giring Ganesha.

Giring juga menyampaikan bahwa pemerintah tengah memperjuangkan tempe untuk dienkripsi sebagai warisan budaya takbenda (UNESCO).

“Tempe adalah produk asli Indonesia, tidak dimiliki negara lain. Ini kebanggaan yang harus didorong menjadi produk ekspor beridentitas budaya,” ucapnya.

Wakil Wali Kota Malang, Ali Muthohirin menegaskan komitmen Pemerintah Kota Malang menjadikan Malang sebagai rumah bersama bagi pelaku ekonomi kreatif Indonesia.

“Tahun 2023 sampai 2025, ada lebih dari 13 ribu event terselenggara di MCC, melibatkan 216 kolaborator, 2867 pelaku ekraf dan memberi manfaat bagi sekitar 708 ribu masyarakat,” kata Ali.

Ali menambahkan bahwa MCC kini menjadi ruang kolaborasi produktif dan inspiratif yang memperkuat visi misi menuju Malang Mbois Berkelas.

“Alhamdulillah, upaya kami dalam mengembangkan industri kreatif telah mendapatkan hasil yang membanggakan. Bulan Oktober kemarin Kota Malang telah ditetapkan menjadi Kota Kreatif UNESCO oleh Media Arts,” pungkasnya.

Menurutnya, Pemkot Malang akan menjadikan sektor ekonomi kreatif sebagai nafas utama pertumbuhan ekonomi yang ada di Kota Malang.

Ketua Umum Indonesia Creative Cities Network (ICCN), Tubagus Fiki C. Satari menyampaikan bahwa keberhasilan ICCF 2025 merupakan hasil kerja keras jejaring komunitas kreatif nasional selama kurang satu dekade.

“Perjalanan panjang dengan 63 FGD selama 10 tahun akhirnya membuahkan hasil. Malang kini menjadi kota kreatif dunia dan menjadi inspirasi daerah lain,” tuturnya.

Fiki menegaskan bahwa ICCN terus mendorong penguatan jejaring pelaku kreatif dan memperjuangkan pengakuan warisan budaya Indonesia di kancah internasional.

“Semangat kami adalah membawa budaya sebagai ruh utama kreativitas dan menjadikan ekraf sebagai motor penggerak ekonomi daerah,” tutupnya. (Djoko W)