Hadapi Virus Covid 19, Warga RW 02 Kelurahan Bareng Inisiasi Penyemprotan Disinfektan Mandiri
Lurah Bareng Dwi Cahyono Baju lurik didampingi Anggota DPRD Kota Malang Arief Wahyudi bersama relawan warga RW02 Bareng.
MALANG ( Malangpariwara.com ) –
Minimnya bantuan disinfektan dari BPBD untuk masing masing Kelurahan dijatah 20 liter disinfektan kental, memantik warga RW 02 Kelurahan Bareng ber inisiasi melakukan penyemprotan disinfektan secara swadaya masyarakat.
.
Untuk diketahui Kelurahan Bareng merupakan kelurahan yang terletak di wilayah Kecamatan Klojen, Kota Malang. Kelurahan ini terdiri dari 78 RT 9 RW jumlah penduduk 13.862 org (sesuai data awal sensus).
.
Dengan kondisi padat penduduk seperti ini sangat berpotensi untuk penyebaran virus Disease Covid 19.
.
Sebagai upaya penanganan dan pencegahan penyebaran
Corona virus Disease Covid 19 ini sejumlah relawan warga RW 02 peduli melakukan penyemprotan.
.
” Ya kami bersama sama saling berusaha mengupayakan penyemprotan secara mandiri. Mulai jam.08.00 Wib hingga 13.30 Wib relawan berkeliling 7 RT dengan jumlah 280 KK,” beber Pancoro ketua RW 02 Kelurahan Bareng.
.
Pancoro menambahkan, tujuan kami melakukan penyemprotan hari ini karena desakan warga yang mempunyai inisiasi tidak menunggu uluran tangan pemerintah daerah atau dinas terkait.
.
“Warga khawatir karena Bareng tenes ini ada panti asuhan dan warga pendatang (Indekos ) yang bekerja di MOG, Termasuk Puskesmas ada di RW 2, jadi sangat rentan penyebaran virus yang menggemparkan Dunia ini, makanya kami harus bertindak mandiri,” tukasnya.
.
Dalam pelaksanaan penyemprotan disinfektan ini nampak anggota Komisi B DPRD Kota Malang Arief Wahyudi SH mendampingi Lurah Bareng Dwi Cahyono ikut serta mengawal penyemprotan kerumah rumah warga hingga selesai.
.
Titik kumpul pagi hari melakukan penyemprotan di kantor kelurahan, mulai taman hingga dalam ruangan kantor jadi sasaran penyemprotan.
.
“Saya salut dengan pergerakan warga yang secara mandiri baik peralatan maupun bahan baku untuk melakukan penyemprotan disinfektan secara swadaya.
Kita tahu walaupun dari Pemkot ada droping disinfektan tapi jumlahnya sangat terbatas sehingga partisipasi masyarakat yang muncul seperti di bareng, RW 02,” ungkap Lurah Bareng Dwi Cahyono.
.
Tanggungjawab sosial dari salah satu pengusaha tergugah untuk melakukan bersama-sama mencegah penyebaran virus Corona di wilayah Bareng.
.
“Saya sangat mengapresiasi warga yg ikhlas membantu pemerintah, disinfektan swadaya dari warga sendiri. Ada warga yang ikhlas menyumbang tenaga dan bahannya. Kami terbantu sekali,” jelas Dwi Cahyono.
.
Dwi Cahyono berharap kegiatan Relawan RW 02 Kelurahan Bareng ini akan menginspirasi yang lain, terutama yang secara ekonomi mungkin ada salah satu atau dua yang merasa mampu, di manapun itu untuk bisa tergugah.
.
“Meski ini seharusnya kewajiban pemerintah tapi kita tidak salah juga kalau dilakukan secara bersama,” tutupnya.
.
Terpisah, salah satu anggota Komisi B DPRD Kota Malang Arief Wahyudi SH mantan ketua RW 02 4 periode itu menerangkan, penyemprotan disinfektan dilakukan meski harus memperbanyak cairan dengan cara penambahan air, cuma jumlahnya tidak terlalu banyak, warga mengupayakan ini bisa merata ke seluruh Rumah warga yang jumlahnya 280 KK.
.
“Luar biasa masyarakat memang guyubnya masih ada. Tinggal bagaimana menggerakkan masyarakat selalu berkenan berpartisipasi menangani kasus Covid-19. Bahkan disinfektan yang kami pergunakan hari ini bukan bahan dari BPBD tapi kita pakai swadaya mandiri, kita beli sendiri bahkan peralatan pun kita manfaatkan potensi yg ada di bareng,” tutur Politisi Partai Kebangkitan Bangsa PKB Kota Malang ini.
.
Ditanya tentang ketersediaan cairan disinfektan yang di miliki Kelurahan cuma masing masing 20 liter, Arief Wahyudi asli arek Bareng ini berkomentar.
.
“Sebenarnya penyemprotan ini tidak bisa hanya sekali saja, 3 hari sudah hilang. Artinya cairan disinfektan sudah bersatu dengan air, udara dan alam, sudah nol lagi. Ini yang harus diperhatikan pemerintah. Kalau jatah ke kelurahan hanya segitu sangatlah kurang,” jawabnya.
.
Ditambahkan Arief Wahyudi, dia berharap Pemkot serius mengupayakan secara maksimal, pertama menangani Covid-19 ini, bisa menggeser APBD. Kedua, jaring pengaman ekonomi. Arief Wahyudi melihat banyak PKL, penjual makanan, libur. Yang paling nampak orang yang jual makanan di depan sekolah. Ketika sekolah libur, apa yg mereka makan? Tidak ada pemasukan.
Ini yang harus secara serius dipikirkan pemerintah.
.
“Di DPRD, Saya selaku anggota DPRD siap menggeser anggaran sebesar-besarnya untuk kepentingan publik ini.
Beri mereka stimulan. Beri mereka bantuan langsung tunai maupun tidak tunai. Karena tidak ada yang bisa dibuat makan lagi sekarang. Kami dapat laporan dari konstituen kami, mengeluhkan hal itu. Karena konstituen saya terus terang banyak yang berasal dari wiraswasta, jualan, pedagang kecil. Pak wali kota harus bertindak jangan setengah setengah lah menangani,” imbuhnya.
.
Arief Wahyudi melalui Fraksi PKB DPRD Kota Malang mendesak Walikota agar melakukan penggeseran anggaran bentuknya gimana? Anggaran yang tidak manfaat atau manfaat tidak langsung bersentuhan dengan masyarakat, itu digeser. Misalnya kunjungan kerja. Geser. Misalnya lagi untuk rapat rapat yang tidak urgen. Pembangunan yang tidak urgen banyak contohnya anggaran 125 M untuk MCC, belum tentu langsung digunakan itu. Kenapa tidak digunakan untuk kepentingan publik saat ini. Ini tekanan kami kepada wali kota,” pungkasnya.(*) ( JKW )