BLK Wonojati Disarankan Bersinergi Dengan BUMD
Foto: Sri Untari MAP, saat melakukan monitoring di Balai Latihan Kerja (BLK) Wonojati, Singosari Malang
Jum’at, 12 Juni 2020
Malangpariwara.com –
Balai Latihan Kerja (BLK)
Wonojati disarankan Untari untuk bersinergi dengan BUMD agar bisa menyelesaikan persoalan pelatihan di BLK.
Hal ini disampaikan
Dr. Sri Untari MAP, saat melakukan monitoring di Balai Latihan Kerja (BLK) Wonojati, Singosari Malang, Jumat (12/6/20).
“Saran saya adalah bersinergi, dengan perusahaan atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), di Jawa Timur, fengan memanfaatkan Corporate Sosial Responbility (CSR), perusahan,”tutur Sri Untari.
BLK Wonojati ini, kata dia fokus pada tanaman agrobis, dan pengolahan tanaman pangan. Yang menjadi keluhan BLK adalah persoalan anggaran untuk pelatihan.
Karena seluruh anggaran saat ini dikonsentrasikan untuk recovery Covid 19. Anggaran sebesar Rp. 2,6 Trilyun, semuanya terkonsentrasi di penanganan Covid 19.
Makanya, bekerjasama dengan BUMD menjadi sebuah keharusan. Cara ini, diyakini Untari, bisa menyelesaikan persoalan pelatihan di BLK.
“Solusinya adalah, memanfaatkan CSR perusahaan, sehingga program-program yang sudah dirancang, bisa tetap berjalan, sesuai dengan protokol kesehatan”tuturnya.
Pelatihan tetap harus dilakukan tetapi me minimalìsir adanya kontak fisik. Bagi BLK sebenarnya tidak ada masalah, karena sudah memiliki Mobil Trining Unit (MTU) untuk trining onthe spot.
MTU ini bisa datang ke peserta ini trobosan bagus. Sehingga para peserta tidak harus datang ke BLK. Ia berharab MTU menjadi solusi pelatihan bagi masyarakat disaat pendemi Covid 19.
“Nah harus dikembangkan dengan cara melibatkan peranan CSR dari perusahaan. Apabila angaran tidak mencukupi. Sekaligus MTU ini akan menjawab recoveri Covid 19 dari urusan ekonomi,”sambungnya.
Ia meminta BLK Wonojati, bisa kembali menyusun progam yang taktis dan bisa di implementasikan. Apalagi di Malang Raya, banyak sekali SMK yang belum mempunyai, laboratorium yang memadai.
“Saya kira jalinan kerjasama dengan SMK juga perlu dilakukan, karena ini akan menjadi sinergi, yang bisa saling menguntungkan, kedua belah pihak,”beber Politisi PDI Perjuangan ini.
Pihaknya juga mengingatkan saat ini sudah muncul fenomena baru rebel. Manajemen gofood akan mempunyai dapur sediri. Tidak lagi melibatkan UMKM.
Dengan MTU bisa langsung memberikan pelatihan makanan kepada para UMKM agar tidak kehilangan pendapatan. Karena, rebel akan mengancam keberadaan UMKM makanan
“Yang harus kita lakukan adalah suport untuk meningkatkan kualitas UMKM, melalui jejaring pemerintah, agar tidak kehilangan pasar,”tukasnya.
Dibagian akhir kunjungannya, Sri Untari, menyarankan agar BLK Wonojati, memanfaatkan, lahan yang masih tersedia untuk ditanami tanaman pangan.
“Untuk membantu kelangkaan pangan lahan yang tersedia dan masih memungkinkan untuk ditanami bahan pangan,”pungkasnya.( JKW)