2 Juli 2025

Universitas Brawijaya Kembali Kukuhkan Dua Profesor Baru

IMG20220719145758_resize_76_compress20

Foto: Ini Dua Profesor baru UB yang di kukuhkan hari ini dari Fakultas Pertanian dan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan saat Jumpa pers kemarin.(Foto:Djoko W)

Rabu, 20 Juli 2022

Malangpariwara.com – Universitas Brawijaya (UB) terus dulang gelar Profesor.

Hari ini, Rabu (20/7/22)
dua profesor itu di kukuhkan sebagai guru besar bertempat di Gedung Samantha Krida Universitas Brawijaya.

Pertama, Dr. Ir Abdul Wahib Muhaimin, MS yang dikukuhkan sebagai profesor di bidang Ilmu Manajemen Agribisnis. Ia merupakan profesor ke-30 dari Fakultas Pertanian dan profesor aktif ke-168 di UB.

Kedua, Dr. Rudianto, MA yang dikukuhkan sebagai profesor di bidang Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Ia merupakan profesor aktif ke-14 di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan dan profesor aktif ke-169 di UB.

Prof. Dr. Ir Abdul Wahib Muhaimin, MS, saat menyampaikan orasi ilmiahnya.(ist)

Dalam orasi ilmiahnya Prof. Dr. Ir Abdul Wahib Muhaimin, MS mengangkat judul Mutu Keinginan dan Healthy Food Choice dalam Hubungannya dengan kepuasan dan Kesehatan Konsumen Makanan Milenial.

Dalam orasinya ia menyampaikan pesatnya pertumbuhan makanan cepat saji di tengah masyarakat dan diikuti oleh dominasi generasi milenial yang mempunyai karakteritik keinginan makan berlebihan dan lepas kontrol, telah menimbulkan dampak negatip yaitu semakin banyaknya serangan jantung, stroke dan diabetes pada mereka.

Hal ini mengundang keprihatinannya untuk fokus pada pengembangan gagasan ke depan tentang konsep Healthy Food Choice bagi Generasi Milenial.

Disampaikannya, perilaku konsumen terhadap makanan milineal tidak hanya didasari oleh karakteristik konsumen dan lingkungannya, tetapi juga psikologis konsumen dan proses pengambilan keputusan yang didasarkan kesadaran akan keinginan dan kebutuhan, kepuasan sebelumnya yang pernah dibuat dan sudah menyesuaikan faktor usia dan kesehatan dari konsumen tersebut.

Oleh karena itu, di era sekarang pemasar produk makanan menyediakan dengan aneka ragam pilihan dan menyesuaikan kebutuhan konsumen.

Keinginan, kesadaran dan kesehatan konsumen makanan milenial berhubungan erat dengan usia konsumen. Makin tinggi tingkat kesadaran berdampak terhadap kesehatan konsumen di masa mendatang.

“Hal ini dapat dijelaskan pada Model Healthy Food Choice, bahwa kesadaran konsumen dapat menekan besarnya keinginan makan pada generasi muda dan selanjutnya mampu menciptakan keseimbangan input makanan dan output kesehatan secara berkelanjutan,” sebut Prof
ke-30 dari Fakultas Pertanian dan profesor aktif ke-168 di UB.

Ditambahkan Prof Wahib biasa di panggil,
Keunggulan model Healthy Food Choice adalah memperkuat hubungan antara faktor psikologi konsumen dan efisiensi input makanan dan output kesehatan jangka panjang, sehingga dapat meningkatkan kepuasan, kesehatan dan kesejahteraan konsumen makanan milenial secara berkesinambungan.

“Kelemahan model tersebut adalah kesulitan mengontrol keinginan konsumen generasi milenial yang berlebihan dan keterbatasan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dalam mengawasi penyebaran makanan yang kurang memenuhi standart gizi di pasaran,” ujarnya.

Di tengah pesatnya pembelian makanan secara online, maka disarankan kepada pemilik kafe, kedai dan mal agar menyertakan informasi di website yang dimiliki tentang pentingnya pengendalian keinginan yang berlebih-lebihan waktu makan demi menjaga kesehatan generasi yang akan datang.

Meningkatnya wawasan kesadaran tentang pilihan makanan sehat (rendah kolesterol) pada generasi milenial, diharapkan dapat mengurangi dampak negatip bertambahnya serangan jantung, stroke dan diabetes yang mulai banyak menyerang generasi muda di bawah usia 30 tahun.( Djoko Winahyu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *