Hidup Sebatangkara, Jebolan PKBM Sultan Agung Jatiguwi Sumberpucung, Jadi Enterpreneur

Foto: Garnis menunjukkan hasil kerjanya(Yon)

Kamis, 28 Juli 2022

Malangpariwara.com- Jebolan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Sultan Agung Jatiguwi Sumberpucung, jadi entrepreneur dengan membuka usaha konfeksi.

Luar biasanya wanita bernama Garnis Aulia Putri ini mampu mempekerjakan warga sekitarnya.

Menurut keterangan
Joko Hariyanto, Kepala Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Sultan Agung Desa Jatiguwi Sumberpucung Kabupaten Malang menjelaskan, bahwa warga belajar dari lembaganya khususnya vokasi menjahit, seperti Garnis Aulia Putri akhirnya mampu berwiraswasta sendiri dengan membuka usaha menjahit.

Warga belajar PKBM sultan Agung dibina dari nol tanpa dipungut biaya sampai bisa membuka usaha sendiri dan mandiri menjadi pengusaha kecil-kecilan.

“Warga belajar diberi pengetahuan tentang ketrampilan menjahit, sampai bisa usaha mandiri dan mendapatkan pelatihan marketing secara online, karena marketing secara konvensional sangat sulit, tetapi warga belajar sekarang bisa menggunakan medsos sehingga peminat mengetahui dari semua wilayah baik nasional maupun internasional, “ungkapnya.

Beberapa produk yang sudah dihasilkan warga belajar PKBM Sultan Agung seperti membuat daster, masker , seragam sekolah dan home set yang sudan menembus luar kabupaten Malang.

Dengan tekun Garnis mengerjakan pesanan

Garnis Aulia Putri, warga belajar Sambigede Jatiguwi mengaku, menekuni usaha menjahit setelah dirinya diajak belajar oleh tetangganya belajar di PKBM Sultan Agung.

Setelah lulus dari SMK PGRI 5 Sumberpucung dirinya bekerja di PT Karya Mitra Pasuruan selama. 2,5 tahun.

Garnis di PHK tanda ada keterangan dari perusaan di mana dia bekerja.

Kesedihan garnis semakin menumpuk, setelah jadi pengangguran ibunya meninggal dunia.

Semenjak itu, Garnis memutuskan untuk belajar di PKBM Sultan Agung agar mempunyai pengalaman dan bisa hidup secara mandiri.

Tak sampai disitu ayah Garnis menyusul sang ibu ke alam baka. Hidup tanpa kedua orang tua Garnis banting tulang mencari nafkah sendiri.

“Saya bertekad harus kerja keras. Alhamdulilah berkat ilmu menjahit itu, hasil jahitan saya ternyata di sukai masyarakat. Saat ini banyak orderan jahit seragam sekolah dari tetangga alhamdulillah,” ungkapnya.

Jika kuwalahan menggarap pesanan Garnis mempekerjakan tetangganya. Dan jika orderan sepi, dirinya membuat beberapa produk seperti daster, clemek dan beberapa produk yang dibutuhkan ibu rumah secara online.

” Saya bersyukur dibantu pak Joko Kepala PKBM Sultan Agung, sehingga saya bisa mandiri,”pungkasnya.( Yon/Djok)

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *