Paripurna Istimewa, Ketua DPRD Kota Malang Soroti Injury Time LKPJ dan Jalan Berlubang

Sabtu, 1 April 2023

Malangpariwara.com – Ketua DPRD Kota Malang menyoroti penyerahan Laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) yang mepet tenggat waktunya (Injury Time). Termasuk juga masih banyaknya jalan berlubang di Kota Malang.

Ditemui usai sidang Paripurna, Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandina Kartika SE menyampaikan beberapa hal kepada wartawan. Menurutnya Paripurna kali ini merupakan sidang istimewa, yang sebenarnya menunggu LKPJ, bukan menunggu HUT Kota Malang yang sudah pasti.

“LKPJ Walikota dalam aturan Perundang-undangan, harus diserahkan akhir Maret atau hari ini,” ungkap Made, Jum’at (31/03/23).

Namun tanggal 30 baru dikirim hingga langsung dijadwalkan rapat Paripurna istimewa, sebagai mana Paripurna yang terpisah. Padahal semestinya diserahkan empat hari sebelum 31 Maret.

Setelah menerima laporan pertanggungjawaban tersebut, Dewan mendapat PR mengenai HUT Kota Malang dengan segala harapannya. Sekaligus mendapat tugas untuk menilai dan merekomendasi terhadap LKPJ Walikota tahun 2022.

Rencananya DPRD Kota Malang Senin langsung membentuk Pansus. Sedangkan hari ini setelah sholat Jum’at akan mengadakan rapat pimpinan fraksi untuk membentuk Pansus LKPJ.

Made menilai Walikota mengambil Injuri Time dalam menyerahkan LKPJ. Ia berprasangka baik, ini mungkin penyusunan LKPJ dibuat sebaik-baiknya agar mendapat rekomendasi dari Dewan.

Made lantas menguraikan, jika sikap DPRD menyingkapi LKPJ sekarang bukan menerima atau menolak. Tapi memberikan rekomendasi. Penilaiannya baik, kurang baik atau bahkan buruk.

Ia menilai dalam pelaksanaan pembangunan Kota Malang hingga 109 tahun, tidaklah mudah. Pasti ada plus minus, dan menurutnya banyak kekurangan yang perlu disoroti.

Kebiasaan di Pemerintahan, kalau mendapat nilai plus itu sudah lumrah. Tapi jika kurang, itu yang menjadi sorotan.

Tentu saja yang kelihatan yang kurang itu hal yang kecil-kecil, yang kerap dilupakan.

“Saya sering mengingatkan kepada Bapak Wali, agar tidak melupakan kebutuhan primer masyarakat Kota Malang,” ucap Made.

Seperti jalan yang berlubang, drainase yang tersumbat, pelayanan pendidikan yang baik, termasuk pelayanan kesehatan yang maksimal.

Banyak pembangunan Kota Malang yang sebenarnya masih bersifat tersier, tidak begitu dibutuhkan oleh masyarakat.

Hingga sebaik apapun pembangunan namun jika kebutuhan primer belum tercukupi maka tetap akan menjadi sorotan publik.

Terkait banyaknya jalan berlubang dan banyaknya drainase yang bermasalah. Pihak Dewan kemarin sudah menggelar rakor dengan Bapeda, PUPR dan asisten Perencanaan Pembangunan.

“Maka setelah ini akan dilakukan Hearing untuk mengatasi permasalahan primer di Kota Malang,” pungkasnya.( Djoko W)

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *