Tarekot Terbengkalai, Pj Wali Kota Segera Evaluasi untuk Aktivasi Tarekot Guna Tingkatkan Perekonomian Masyarakat
Minggu, 12 Mei 2024
Malangpariwara.com – Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mengaku akan segera melakukan evaluasi untuk mengaktivasi taman rekreasi kota (Tarekot). Hal tersebut sebagai tindak lanjut atas usulan dari lembaga pemberdayaan masyarakat kelurahan (LPMK) Kidul Dalem.
Wahyu mengatakan, keberadaan Tarekot saat sebelum tutup sejak sekitar 5 tahun lalu memberikan dampak pada perekonomian masyarakat. Sebab banyak masyarakat pelaku UMKM yang bertumpu untuk mencari rupiah di tarekot.
“LPMK Kidul Dalem meminta memang ini untuk bisa dibuka dan dioperasionalkan. Karena ada UMKM yang berada disini dan ini bisa meningkatkan taraf perekonomian dan kesejahteraan dari masyarakat di Kidul Dalem,” ujar Wahyu.
Wahyu mengatakan, sejumlah hal pun akan dievaluasi. Tujuannya untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Bahkan agar insiden yang sempat terjadi beberapa tahun lalu tak kembali terulang.
“Sudah saya cek kita evaluasi. Kira kira kenapa kok terjadi hal hal yang kemarin, supaya nanti apabila kita operasionalkan kembali bisa kita minimalisir kejadian yang saat itu akhirnya menggegerkan kan gitu,” tutur Wahyu.
Wahyu mengatakan, untuk kembali mengoperasionalkan tarekot, ada beberapa bagian yang harus diperbaiki. Namun lebih dulu dia akan melakukan evaluasi, untuk menginventarisir penyebab tarekot ditinggalkan pengunjung hingga pengelolanya dibubarkan.
“Apabila kita operasionalkan kembali memang banyak yang harus kita perbaiki. Sayang juga sumbernya ini kan dari sumber mata air yang harus terus kita bisa manfaatkan, ini kan sayang terbuang,” jelas Wahyu.
Catatan media ini, pada eranya, tarekot cukup menjadi andalan bagi warga Malang bagi yang ingin berwisata murah meriah. Sebab di dalam kawasanya, ada beberapa hal yang bisa disuguhkan pengunjung.
Seperti beberapa mainan anak-anak, beberapa jenis satwa, dan kolam renang sebagai wahana utama. Namun saat ini, pantauan di lokasi, tarekot nampak tak lebih seperti aset yang mangkrak dan telah ditinggalkan bertahun-tahun.
Terdapat dua area kolam yang nampak terisi oleh dedaunan kering berserakan tanpa air. Belum lagi debu dan pasir yang terbawa angin lalu terkumpul di beberapa sudut. Rumput liar dan sarpras yang berkarat juga semakin meyakinkan bahwa aset itu terbengkalai.(Djoko W)