Pj Wali Kota Malang Minta Daerah Rawan di Aliran Sungai Dipasang Peringatan
Rabu, 22 Mei 2024
Malangpariwara.com – Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat meminta kepada jajarannya untuk memberikan pengaman dan tanda peringatan pada titik aliran sungai yang berdekatan dengan pemukiman. Apalagi, jika lokasi sungai tersebut dapat diakses dengan mudah oleh anak-anak.
Hal tersebut sebagai tindak lanjut atas insiden terseretnya 3 orang anak sungai Amprong Jalan Ki Ageng Gribig Gang II, Kelurahan Madyopuro, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang pada Selasa (21/5/2024). Nahas, dua diantaranya tak tertolong.
“Saya memang ingin melihat secara langsung, karena ini kan kejadiannya sampai merenggut dua korban dan alhamdulillah satu selamat. Memang kalau mendengar penjelasan dari keluarga tadi memang mereka kebetulan masih satu saudara, sepupuan,” ujar Wahyu usai meninjau lokasi kejadian.
Wahyu mengaku bahwa selama ini dirinya juga tak kurang-kurang untuk mengingatkan perangkatnya untuk mengantisipasi kejadian-kejadian seperti itu. Seperti Dinas PUPRPKP, Dinas Sosial hingga Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Namun demikian, bagaimanapun untuk keselamatan seorang anak tentunya adalah menjadi tanggung jawab orang tua. Terlebih jika sedang berada di rumah atau lingkungan sekitarnya.
“Saya lihat juga memang ada beberapa yang digunakan untuk mandi. Memang kelihatannya tidak seperti ada sesuatu yang akhirnya dari aliran sungai ini, tapi kita tidak tau di dalamnya,” jelas Wahyu.
Untuk itu, dirinya meminta agar lokasi tersebut nantinya bisa dipasang peringatan untuk sementara waktu. Bahkan jika memungkinkan dirinya meminta agar peringatan tersebut dapat dipasang pada titik-titik yang memang dinilai memiliki kerawanan serupa.
“Kadang kala dengan tidak ada peringatan ini mereka lupa. Saya juga minta pak camat dan pak lurah untuk selalu mengingatkan pada ketua RT, RW, terkait dengan kejadian ini agar kejadian ini tidak terulang kembali,” terang Wahyu.
Selain itu, untuk penanganan pasca insiden itu terjadi, ia juga meminta kepada Dinas Sosial untuk memberikan kepada korban selamat dan keluarga korban. Sebab, tentunya kejadian nahas tersebut masih menyisakan trauma yang cukup mendalam bagi keluarga korban.
“Saya juga tadi kesana dia masih nangis, masih belum terima dengan kejadian ini. Karena mereka kan bertiga berenangnya, apalagi usianya masih 8 tahun. Tadi didampingi psikiater terus sampai jiwanya normal kembali,” pungkas Wahyu.(Djoko W)