UB dan WUR Jalin Kerjasama Penelitian Pertanian Berkelanjutan
Senin, 12 Agustus 2024
Malangpariwara.com
The Global Network of Lighthouse Farm adalah program yang menghubungkan para petani, akademisi, peneliti dan penggiat pertanian dari berbagai belahan dunia yang diinisiasi Wageningen University of Research (WUR) Belanda. Pada pertemuan yang ke 9 dari kegiatan tahunan ini, WUR dan Lighthouse Farm Academy bekerjasama dengan global Academic Engagement Brawijaya University beserta Fakultas Pertanian UB adakan workshop internasional Research Collaboration yang dibuka di Gedung Rektorat lantai 8 UB, Senin(5/8/2024).
Acara yang berlangsung selama lima hari itu diikuti 42 peserta dari 14 negara, antaralain Eropa, Amarika, Columbia, Spain, Cuba, Australia, Brazil, Ethiopia, Kurdistan, Serbia dan Asia.
Ketua panitia Muhamad Akhir Syib’li S.P., M.P., Ph.D., mengatakan kegiatan yang berlangsung di Indonesia ini dimulai secara online dari bulan Maret dan berlanjut tatap muka pada (5/8-9/8/2024).
Selama kurang lebih lima sampai enam hari partisipan dari berbagai negara tersebut mendapat materi, berdiskusi, belajar tentang teknik pertanian, budidaya, hingga pengendalian hama penyakit.
“Selain mendapat ilmu secara teori peserta diajak langsung turun lapang dipertanian Kepanjen, Blitar dan Mojokerto untuk mengenali dan merasakan langsung praktek sistem pertanian yang dirasa unik untuk dipelajari,” katanya.
Dengan adanya kegiatan workshop dan kolaborasi riset dari berbagai institusi global ini diharapkan bisa memperkuat kerjasama UB di dunia internasional.
Dr. Uma Khumairoh, SP., M.Sc salah satu peneliti dari UB yang juga pemateri acara tersebut mengatakan bersama-sama dengan peneliti Waginengen University of Research kita diajak berfikir bagaimana membuat sistem produksi padi berkelanjutan yang disebut dengan Complex rice systems.
“Rice merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia dan sangat penting buat kita, maka sebagai peneliti kami berfikir bagaimana mengembangkan padi untuk ketahanan pangan, tapi disisi lain juga menjaga keberlanjutan sistem menanam padi yang ramah lingkungan,” katanya.
Peneliti UB tersebut mencontohkan dengan sistem tradisional menanam padi yang dipakai nenek moyang dengan pemanfaatan azolla, ikan, dan itik bisa membantu menghambat gulma dan mengendalikan hama.
Hal ini merupakan salah satu bentuk kearifan lokal dengan sistem unik yang berkelanjutan dan ini bisa diterapkan kembali, dilengkapi, dikolaborasi dengan sistem modern saat ini.
Prof. Mangku Purnomo, S.P., M.Si., Ph.D. dekan Fakultas Pertanian UB mengatakan kegiatan ini merupakan proses belajar bersama antara jaringan petani dunia dengan peneliti perguruan tinggi, kedepannya diharapkan bisa menemukan semacam model sistem pertanian yang bisa terapkan dipertanian-pertanian didunia termasuk Indonesia, untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani.
“Ini merupakan network antara petani yang memiliki farming, akademisi dan para pengiat pertanian untuk membangun sistem riset bagaimana mencari solusi yang terbaik, tehnologi terbaik, juga model terbaik untuk mengembangkan pertanian didunia yang relatif friendly terhadap sumberdaya alam,” kata dekan FP tersebut.
Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. Ir. Imam Santoso, MP. menyambut baik acara ini. Menurutnya, kegiatan ini merupakan workshop untuk memberikan pemahaman mengenai pertanian berkelanjutan dan bagaimana melakukan optimalisasi hasil-hasil pertanian melalui pengelolaan pertanian yang berkelanjutan.
“Mudah-mudahan kegiatan ini terus menambah posisi UB sebagai penyelenggara, karena ini merupakan kegiatan Internasional yang bIsa meningkatkan reputasi kita didunia internasional,” katanya.
Ditambahkannya, kegiatan tersebut bisa kontribusi bagi peningkatan produksi pertanian, disisi lain acara ini bermanfaat untuk merangkul stakeholder didunia bersama-sama mengembangkan pertanian berkelanjutan.
Pada akhir acara kegiatan tersebut, Jumat (9/8/2024) di gedung Fakultas Pertanian UB ditutup dengan ditandai pemotongan tumpeng launching program The Lighthouse Farms Academy sebagai bentuk kolaborasi Fakultas Pertanian UB dengan WUR.
Wakil Dekan 1 Bidang Akademik FP Dr. Afifuddin Latif Adiredjo, S.P., M.Sc., mengatakan bahwa dengan berjalan dan usainya kegiatan tersebut sebagai moment untuk pengembangan sumberdaya manusia dan peningkatan atmosfir akademik.
Program tersebut akan teradaptasikan dan terintegrasikan dengan program Fakultas Pertanian sehingga FP UB akan terus menjadi mitra didalam Program Ligthouse Farm tersebut baik yang berjalan di Indonesia atau dinegara lain.
“Ada dua point utama, pertama Wageningen adalah juara satu dunia pertanian, itu sebagai representasi sumberdaya FP UB terakui dunia. Yang kedua, kami tidak ingin kegiatan yang berjalan satu minggu itu berhenti disini, kami ingin berkelanjutan kolaborasi ini terjalin,” tandasnya(Djoko W)