Peringatan HSN 2024, MWC-NU Karangploso: NU Bukan Hanya Tentang Nyantri
Rabu, 23 Oktober 2024
Malangpariwara.com – Kemeriahan peringatan Hari Santri Nasional (HSN) ke 9 tahun 2024 juga dilangsungkan oleh MWC NU Kecamatan Karangploso. Serangkaian kegiatan digelar oleh MWC NU selama sepekan lebih pada peringatan HSN tahun 2024.
Ketua Panitia kegiatan bertajuk Santri Fest MWC NU Karangploso 2024, Ahmad Bagus menjelaskan bahwa pihaknya menggelar kegiatan sejak 16 Oktober hingga 26 Oktober 2024 mendatang.
Ia menyebut bahwa sebenarnya event tersebut tak jauh berbeda dengan event peringatan HSN pada tahun sebelumnya. Hanya saja pada tahun ini, pihaknya membawa misi khusus.
Yakni ingin menunjukan bahwa Nahdlatul Ulama (NU) yang dikenal sebagai organisasi keagamaan tidak hanya fokus pada hal spiritual ataupun keagamaan saja. Namun juga memiliki berbagai kegiatan yang dapat memunculkan multiplier effect.
“Kami ingin, menunjukkan bahwa NU tidak cuma tentang spiritual, tapi juga ada kegiatan yang berkaitan dengan (pengiatan) ekonomi, seni, budaya dan lain-lain. Jadi semua unsur kehidupan kita tunjukkan disini,” jelas Ahmad.
Beberapa kegiatan yang ia sajikan yakni mulai dari olimpiade fiqih, dan aswaja. Kemudian pawai seni dan budaya yang digelar usai Apel Hari Santri yang dilangsungkan di kawasan Rest Area Karangploso.
“Banyak nilai yang ingin kita tunjukkan. Ada seni, ada hadrah, sabtu ada festival band se Karangploso. Kita berusaha menyesuaikan dengan kebutuhan jaman sekarang,” terangnya.
Selain itu, pihaknya juga menggelar bazzar usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Bazar UMKM ini digelar di Rest Area Karangploso dan akan berlangsung hingga 26 Oktober 2024 mendatang.
“Awalnya terdaftar 15 tenda (UMKM), lalu kita tambah 5 tenda karena ada permintaan, jadi ada sekitar 20 tenda, untuk UMKM dan dibuka untuk umum,” jelasnya.
Dirinya mengaku juga memiliki alasan mengapa memilih Rest Area Karangploso untuk menggelar event tersebut. Dalam hal ini, dirinya berkeinginan agar Rest Area Karangploso bisa kembali menjadi salah satu pusat perekonomian masyarakat.
“Titik beratnya bahwa NU tidak cuma tentang nyantri, namun juga menguasai ekonomi, hudaya, dan berperan lebih ke masyarakat. Kenapa di rest area, dulu itu Rest area rame, lalu perubahan, PKL sepi, dan dengan bikin acara biar jadi lebih rame,” pungkasnya.(Djoko W)