Capaian Meningkat, UM Perkuat Reputasi Global di Usia ke-71

Sabtu, 18 Oktober 2025

Malangpariwara.com – Suasana khidmat terasa di Graha Cakrawala Universitas Negeri Malang (UM) pagi ini Sabtu, (18/10/2025). UM baru saja merayakan Dies Natalis ke-71.

Mengusung tema “Sehat, Bergerak, Berdampak: Meneguhkan Langkah UM Menuju Reputasi Global”, peringatan ini menjadi momentum refleksi perjalanan kampus berakreditasi Unggul itu sekaligus pemacu langkah menuju perguruan tinggi bereputasi dunia.

Dalam pidatonya, Rektor UM Prof. Dr. Hariyono, M.Pd., menegaskan transformasi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH) harus menjadi pijakan baru bagi UM.

“Transformasi PTNBH membuka tantangan nyata sekaligus peluang emas bagi UM untuk menjadi pusat keunggulan tri dharma perguruan tinggi. Dengan fondasi yang sehat dan mencerdaskan, UM akan memiliki energi untuk bergerak lebih cepat, berinovasi lebih luas dan memberi dampak lebih nyata,” ujarnya.

Acara puncak Dies Natalis juga diisi orasi ilmiah Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Indonesia, Prof. Brian Yuliarto, Ph.D., serta Prof. Hadi Nur, Ph.D. Dalam momen ini pula, UM turut memberikan penghargaan kepada guru besar dan doktor baru, meluncurkan branding baru universitas, serta menyerahkan sejumlah award.

Dijeslakan Rektor, capaian akademik UM dalam satu tahun terakhir menunjukkan tren positif. Sebanyak 47 program studi sarjana dan sarjana terapan atau 68,11 persen telah terakreditasi internasional melalui lembaga seperti ASIIN, AQAS, dan ACQUIN.

Minat calon mahasiswa baru juga terus meningkat. Pendaftar S1/D4 naik 13,31 persen dibanding 2024, sedangkan jumlah peminat tumbuh signifikan hingga 25,1 persen.

Sementara itu, 2.423 lulusan sarjana UM pada 2024 telah bekerja, termasuk 335 di perusahaan multinasional. Program UM-SUPER juga berhasil mendorong 959 lulusan menekuni jalur wirausaha.

Di bidang prestasi, lanjut Rektor. “Sebanyak 7.222 mahasiswa UM menorehkan prestasi di level nasional dan internasional, 530 mahasiswa mengikuti program outbound mobility di luar negeri dan 2.045 mahasiswa terlibat dalam kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat”

Kinerja dosen pun turut mengalami peningkatan. Sepanjang 2025, 1.238 dosen menghasilkan 4.210 karya ilmiah atau rata-rata 3,4 karya per dosen.

UM juga mencatat 871 artikel kolaborasi, dengan 40 persen di antaranya merupakan kolaborasi luar negeri. Pendanaan eksternal naik signifikan, dengan peningkatan 57,14 persen dari dalam negeri dan 355 persen dari luar negeri.

Reputasi global UM semakin kuat. Universitas ini menempati peringkat 7 Asia dalam bidang pendidikan versi SCImago Institutions Rankings, peringkat 2 nasional Times Higher Education (THE) by Subject 2025 Education Studies, serta peringkat 5 nasional versi AD Scientific Index 2025.

Pada kesempatan yang sama, Prof. Dr.Eng. Yudi Darma, S.Si., M.Si., Direktur Diseminasi dan Pemanfaatan Sains dan Teknologi, juga menekankan pentingnya ekosistem riset dan inovasi di perguruan tinggi.

“Kita perlu belajar dari perjalanan Tiongkok yang membangun universitas kelas dunia sejak Project 211, Project 985, hingga Double First-Class Construction. Perguruan tinggi harus menjadi tulang punggung industri strategis Indonesia,” tegasnya.

Dijelaskan Yudi, Universitas perlu belajar dari luar negeri, salah satunya China. Yaitu, perjalanan Tiongkok yang membangun universitas kelas dunia sejak Project 211, Project 985, hingga Double First-Class Construction.

Di penghujung pidato, Rektor juga menyampaikan komitmen UM untuk memperkuat reputasi akademik, employer reputation, dan institutional reputation. Program berdampak nyata seperti PJU Hybrid di Maluku Barat Daya, Bonerate Sulawesi Selatan, hingga Wakatobi, pengelolaan sampah di Dillem Wilis, serta AIR UM, menjadi bukti kontribusi kampus bagi masyarakat luas.

“Setiap langkah dan capaian Universitas Negeri Malang adalah ikhtiar sadar untuk mewujudkan visi sebagai Excellence in Learning Innovation. Perjalanan UM bukan sekadar tentang peringkat, tetapi tentang warisan kebermanfaatan dan kontribusi nyata bagi kemajuan peradaban Indonesia dan Dunia,” tutup Rektor Prof. Haryono.(Djoko W)