Gerak Cepat Tangani Kebocoran Pipa Dampak Proyek Drainase Suhat, Tugu Tirta Siaga Penuh

Malangpariwara.com – Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang bergerak cepat menangani kebocoran pipa yang terjadi akibat proyek peningkatan drainase di kawasan Jalan Soekarno-Hatta.

Sejak proyek berjalan pada Agustus 2025, sejumlah jaringan pipa distribusi utama terdampak dan berpotensi mengganggu suplai air bagi lebih dari 13 ribu pelanggan di Kecamatan Lowokwaru. Khususnya di Kelurahan Jatimulyo, Tulusrejo, dan Mojolangu.

Direktur Utama Tugu Tirta, Priyo Sudibyo menegaskan pihaknya siaga penuh merespons setiap laporan kebocoran.

“Kami memahami kebutuhan air tidak bisa ditunda. Setiap kali terjadi kebocoran akibat galian proyek, tim langsung kami turunkan ke lokasi, bahkan hingga malam hari. Setelah perbaikan selesai, normalisasi aliran memerlukan waktu bertahap karena pipa besar perlu kembali terisi penuh. Proses ini bisa memakan waktu hingga 18 jam,” jelasnya.

Sebagai upaya preventif, Tugu Tirta menyiagakan armada truk tangki air gratis di tiga kelurahan terdampak.

“Kami ingin memastikan tidak ada warga yang sampai kehabisan air. Silakan hubungi kami di 0811-3550-800 untuk layanan tangki, dan tim kami akan segera datang,” tambah Priyo.

Melihat langkah cepat Tugu Tirta, apresiasi datang dari banyak warga dalam Sosialisasi Penanganan Gangguan Pelayanan Air Minum di Kelurahan Jatimulyo, Sabtu (1/11/2025).

Ketua RW 15 Tulusrejo, Eko, menyebut kerja cepat tim Tugu Tirta patut diapresiasi.

“Kami melihat langsung kerja keras tim Tugu Tirta yang siaga hingga malam hari. Warga memahami situasi sulit ini, tapi kami mengapresiasi komunikasi dan tanggapan cepat dari Tugu Tirta. Kami siap membantu menyebarkan informasi agar warga bisa bersiap,” ujarnya.

Tak hanya Eko, hal serupa juga dikatakan warga lainnya. Ketua RW 02 Jatimulyo, Supaat, juga menilai pelayanan Tugu Tirta sigap.

“Kami berterima kasih atas kesigapan Tugu Tirta. Di wilayah kami air masih mengalir, walau kecil. Saat kebocoran terakhir sempat mati, tapi sudah kembali normal setelah setengah hari. Ini berkat kerja cepat petugas di lapangan,” ungkapnya.

Sementara Ketua RW 09 Jatimulyo, Pras, memberi masukan agar pelaksana proyek drainase juga dilibatkan dalam koordinasi. “Agar penanganan bisa lebih efektif,” katanya.

Menanggapi hal itu, Priyo menyambut baik.

“Kami sangat terbuka untuk berkolaborasi. Bila nanti pihak kecamatan mengundang pelaksana proyek, kami siap hadir bersama. Ini bagian dari komitmen kami untuk terus memperbaiki pelayanan,” tegasnya.

Sejak proyek drainase dimulai, Tugu Tirta telah melakukan sejumlah langkah strategis, seperti:

  • Koordinasi aktif dengan pelaksana proyek untuk mengamankan jalur pipa distribusi.
  • Penyiagaan tim tanggap darurat 24 jam, termasuk pengawalan pekerjaan malam hari.
  • Informasi proaktif melalui kanal resmi Tugu Tirta dan siaran Radio City Guide.
  • Layanan tangki air gratis di Kelurahan Jatimulyo, Tulusrejo, dan Mojolangu.
  • Flushing (pengurasan) di sejumlah titik untuk mempercepat normalisasi aliran pasca-perbaikan.

Priyo menegaskan pihaknya akan terus siaga hingga situasi kembali stabil.

“Kami mohon doa dan pengertian masyarakat. Kami akan terus berupaya agar distribusi air kembali normal secepat mungkin. Situasi ini menjadi tantangan bagi kami untuk tetap sigap dan tangguh dalam melayani,” tandas Priyo.

Tugu Tirta juga mengimbau warga menampung air sebagai cadangan karena sebagian besar pekerjaan proyek dilakukan malam hari, antara pukul 20.00 hingga subuh, waktu paling rawan kebocoran pipa.( Djoko W)