1 Juli 2025

Mengenalkan Budaya Lokal HIMPAUDI Donomulyo Gelar Pembelajaran Loose Parts

IMG-20220522-WA0117

Foto: Daud Puji Slamet Korwil Donomulyo saat menjelaskan Pembelajaran loose part dengan Memanfaatkan bahan di sekitar lingkungan walimurid.(Yono)

Minggu, 22 Mei 2022

Malangpariwara.com – Himpunan Pendidikan Anak Usia Dini Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang menggelar Pembelajaran loose part dengan mengambil kearifan lokal budaya lokal dari bahan di sekitar lingkungan rumah walisiswa.

Bermain juga penting bagi anak meningkatkan seluruh aspek perkembangan anak seperti nilai agama dan moral, sosial emosional, bahasa, kognitif, fisik motorik, serta seni.

Melalui bermain anak dapat mengekspresikan kreatifitasnya, merasakan objek dan tantangan dalam menemukan sesuatu dengan cara yang baru sehingga semua aspek perkembangan anak dapat berkembang secara optimal.

Daud Puji Slamet, Kordinator Wilayah Kecamatan Donomulyo mengatakan, bahwa anak usia dini sebagai peniru yang ulung dan pembelajar aktif dimana anak tersebut membangun pengetahuan melalui bermain dan selalu aktif menggali pengetahuan-pengetahuan baru serta memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.

Dalam mendukung karakteristik anak usia dini diperlukan kegiatan bermain yang tepat dan bermakna. Kegiatan bermain dapat menggunakan bahan dan alat bermain edukatif. Bahan dan alat permainan yang berfungsi untuk merangsang perkembangan anak salah satunya adalah dengan loose parts play.

Loose Parts Play merupakan suatu bahan permainan yang dapat dipindahkan, digabungkan, dan dirancang ulang dengan berbagai cara. Bahan tersebut dapat dipergunakan dengan mandiri maupun dikombinasikan dengan bahan lain. Bahan loose parts play dikenalkan pada anak sejak dini dengan bahan sederhana yang banyak dijumpai di lingkungan sekitar anak.

Dengan demikian, ayah bunda bisa membantu menyiapkan si kecil tumbuh menjadi sosok yang kritis, kreatif dan inovatif. Contoh bahan loose parts play adalah : batu, sedotan, palstik, pasir, kain, ranting, kayu, kertas, daun, bunga, tali, kulit buah atau sayur, cangkang dan biji – bijian, botol bekas dan masih banyak lagi bahan loose parts yang lainnya. Anak dapat membangun atau membuat suatu kegiatan melalui imajinasi mereka dengan bahan-bahan yang telah tersedia.

Tujuan pembelajaran dengan media bahan loose part adalah anak-anak akan menjadi lebih kreatif karena mereka bebas berkreasi membongkar pasang bahan loose part yang disediakan sesuai dengan imajinasi mereka yang akrab dengan ngkungan seminar,selain itu mereka juga bisa memanfaatkan benda-benda di sekeliling mereka dan ikut memelihara lingkungan ketika mereka memahamai bahwa barang-barang bekas dapat didaur ulang dan dijadikan sebagai bahan untuk bermain dan berkreativitas merakitnya menjadi barang yang berguna.

” Bisa Memanfaatkan pelepah daun pisang yang sangat didapatkan di sekitar rumah kita, ” tegas, Daud Puji Slamet, Sabtu, (21/5/2022).

Melalui loose part ini, anak akan merasa tertantang untuk dapat menciptakan suatu kreasi baru dengan berbagai bahan yang disediakan, sehingga kegiatan bermain menjadi lebih bermakna.

Sri Wahyuningsih, Himpaudi Donomulyo, menambahkan bahwa pembelajaran ini menggunakan bahan yang dapat dipindahkan, dibawa, digabungkan, dirancang ulang, dipisahkan dan disatukan kembali dengan berbagai cara dan ramah lingkungan.

Pengenalan metode ini diberikan kepada 400 peserta walimurid send kecamatan Donomulyo dengan dihadiri Camat Donomulyo Mumuk Hadi Martono dan Muspika, guru PAUD dan TK dengan pemateri Korwil Donomulyo, Bapak Daud Puji Slamet, pengawas Koordinator wilayah.

tujuan dari pertemuan dengan guru PAUD ini untuk meningkatkan kompetensi dan kemampuan serta pemahaman kepada tenaga pendidik PAUD tentang metode loose part serta halal Bill halal karena music di waktu Idul fit right.

” Yakni mengoptimalkan pembelajaran anak PAUD melalui media loose part selama belajar di rumah. Dengan media loose part ini diharapkan mampu menjadikan anak PAUD tumbuh lebih kreatif, inovatif dan cerdas, meskipun belajar dirumah “ ujar Sriwahyuningsih.

Jadi media ini bisa digunakan dan dibentuk sesuai dengan imajinasi masing-masing anak, maka tak heran jika loose part dapat membantu mengekspresikan kreativitas tanpa batas. Bahan-bahannya pun juga ada yang mudah ditemukan di sekitar lingkungan tanpa harus mengeluarkan biaya yang banyak.

Contoh: jika seorang anak mengambil pelepah daun pisang dijadikan kuda kudaan dan mahkota dari daun nangka sehingga diinginkan anak sesuai dengan majinasi, kreativitas, rasa ingin tahu, keinginan, dan kebutuhannya.

Dengan demikian losee part akan mengantarkan pada kegiatan eksplorasi alami dari dirinya sendiri tanpa paksaan atau perintah orang lain.(Yono)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *