Niagahoster Tawarkan On-Boarding Go Online UMKM Instan di Masa Pandemi
Kamis, 5 Agustus 2021
Malangpariwara.com – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) menimbulkan
kerugian yang tidak sedikit bagi pelaku UMKM.
Pembatasan mobilitas juga berdampak pada penurunan
daya beli masyarakat. Hal ini membuat UMKM, terutama yang bergerak di sektor non-esensial menderita
kerugian.
Ayunda
Zikrina, Head of Brand & Market Development Niagahoster mengatakan, bahwa melihat dampak pandemi ini Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) memperkirakan pendapatan UMKM mengalami penurunan
sebesar 60% akibat PPKM. Selain itu, sektor pariwisata yang selama ini juga menopang sektor UMKM
sama-sama mengalami penurunan pendapatan akibat peraturan bepergian yang diperketat.
Menurut perusahaan penyedia layanan web-hosting, Niagahoster, prioritas UMKM di masa pandemi ini
adalah mengalihkan diri ke mode bertahan.
Melihat hal ini memantik Niagahoster penyedia layanan web-hosting melalui strategi yang dapat dilakukan bisa dalam bentuk
diversifikasi produk, pemasaran yang agresif, hingga memanfaatkan kanal go digital.
Go online masih menjadi strategi efektif UMKM bertahan di masa pandemi, mengingat konektivitas
digital juga semakin meningkat pada masyarakat.
Dalam Niagahoster Business Owner Survey Report
2021, sebesar 93% pemilik bisnis dari lintas industri mengaku perlu untuk beralih ke online. Sementara
34,4% dari jumlah tersebut mengaku go online untuk memperluas jangkauan pasar.
“Go online sekarang sudah menjadi keharusan, bukan hanya jadi pilihan. Namun, jika proses
on-boarding-nya sulit dan SDM juga belum siap, maka go online pun akan terhambat.” ungkap Ayunda
Zikrina, Head of Brand & Market Development Niagahoster.
Butuh Pendekatan Berbeda untuk Tiap Besaran Skala UMKM
On-boarding atau proses persiapan go online sendiri telah diagendakan oleh pemerintah.
Melalui
Kementerian Koperasi dan UKM, pemerintah menargetkan melakukan on-boarding go digital kepada
18,3 juta UMKM pada 2021 – 2023.
Aktifitas Ayunda Niagahoster
Namun menurut Ayunda, melihat kondisi UMKM di lapangan saat ini, proses on-boarding go online
memang perlu disesuaikan. Baik dari sisi besaran skala UMKM (mikro, kecil, menengah), pengenalan
platform go online yang digunakan, hingga peningkatan kapasitas SDM.
“Setiap skala UMKM butuh pendekatan go online yang berbeda. Tidak mungkin kita meminta para PKL
untuk langsung terjun ke marketplace. Di sisi lain, UMKM yang sudah mampu untuk go online, perlu
upgrade ke proses selanjutnya. Seperti melakukan branding, belajar tentang ads, dan lainnya.”
Data dari Bank Indonesia (BI) menyebutkan, dari 64,2 juta UMKM, baru 13%-nya yang telah memasuki
pasar digital. Data ini pun bisa disebabkan karena kurangnya pemahaman tentang go online dari pemilik
UMKM, hingga akses terhadap teknologi dan pelatihan yang sulit
Permudah On-Boarding Go Online dengan Website Instan.
Untuk memudahkan proses on-boarding go online UMKM, diperlukan kerja sama dan kontribusi dari
pemerintah, pelaku UMKM, penyedia layanan teknologi, dan dukungan masyarakat. Seperti dengan
memudahkan akses pelatihan, menyediakan infrastruktur teknologi pendukung, menyalurkan bantuan
modal, hingga mempermudah penggunaan platform go online.
Sebagai perusahaan IT yang fokus untuk mengembangkan bisnis dan UMKM, Niagahoster mengambil
peran dengan melakukan penyederhanaan proses membuat website untuk bisnis dan UMKM.
Melalui
layanan Website Instan, baik pemula, pemilik bisnis, dan UMKM, dapat membuat website dengan mudah
dan dalam waktu singkat.
“Website merupakan salah satu kanal penting untuk memperkuat branding bisnis, terlebih di masa
pandemi seperti ini. Tapi masih banyak orang beranggapan membuat website itu ribet dan sulit.”, ungkap
Mas Aji Gustiawan, Product Manager Niagahoster.
Paket hosting, tema, hingga kapasitas pada Website Instan juga sudah disesuaikan dengan jenis bisnis
dan kebutuhan pemilik UMKM. Melalui layanan ini, harapannya para pemilik bisnis dapat terbantu
dalam proses on-boarding-nya, serta menciptakan pengalaman go online yang mudah, cepat, dan
bermanfaat bagi kehadiran online bisnis tersebut.
Saat ini, Website Instan sendiri telah digunakan oleh lebih dari 1,000 pemilik bisnis dan UMKM di
Indonesia. Niagahoster menargetkan layanan ini dapat menjadi solusi cepat untuk UMKM yang ingin
mengembangkan pasar, serta memperlebar jangkauan pemasaran ke audiens yang lebih luas lagi.
(JKW)