Healthy Brain for a Better Life di Persada Hospital Libatkan 50 Mantan Pasien
MALANG – Bersama Comprehensive Brain Spine Center, Persada Hospital mengadakan Community Gathering dengan tujuan meningkatkan kesadaran pentingnya menjaga kesehatan otak (brain awareness).
Gathering dihadiri tak kurang dari lima puluh (50) para mantan pasien yang terkumpul dalam Indonesia Brain Spine Community, Sahabat Persada, serta netizen gen 2. di Srikandi Room. Sabtu (13/06/2019)
Dua Pembicara Dokter Senior dr. Agus Chairul Anab, Sp.BS (ACA) dan
dr. M. Sofyanto, Sp.BS
Keduanya berkolaborasi mempresentasikan manfaat MRI, teknik operasi micro surgery dan endoscopy serta gangguan sistem syaraf tubuh, pencegahan dan penanganannya.
Dalam paparannya Dokter yang biasa di panggil ACA menjelaskan bahwa
Otak adalah struktur pusat aktifitas manusia. Seiring bertambahnya usia, setiap sistem dalam tubuh berubah, termasuk otak. Ditambah dengan paparan radiasi, pola makan, dan stress juga dapat mempengaruhi kesehatan otak. Banyak masalah yang merupakan gejala penyakit di otak yang bisa dideteksi dini, misalnya tumor dan stroke.
Beberapa kasus tumor bisa terjadi tanpa gejala berarti, hingga tumor sudah terlambat ditangani. Padahal melalui pemeriksaan MRI (Magnetic Resonance Imaging) tumor sebesar 2 mm sudah bisa dideteksi.
Deteksi dini permasalahan otak sangat berpengaruh terharap prognosis selanjutnya. Orang dengan usia diatas 40 tahun disarankan untuk melakukan pemeriksaan MRI paling tidak satu kali seumur hidup.
“Pemeriksaan MRI dengan teknologi mutakhir sudah bisa diakses di Persada Hospital,” terangnya.
Tim Comprehensive Brain Spine Center telah mengembangkan teknik operasi micro surgery dan endoscopy dengan sayatan hanya 2-3 cm untuk mencegah komplikasi dan mempercepat penyembuhan.
Bahkan pada operasi tumor otak bisa dilakukan melalui alis mata (eyebrow surgery) yang nyaris tanpa menimbulkan bekas.
Selama 15 tahun (2004-2019), Comprehensive Brain Spine Center telah melakukan 3.233 operasi pada berbagai kasus seperti tumor otak (Brain Tumor), saraf terjepit Ieher (Spondylosis Cervial), saraf terjepit pinggang (Spondylosis Lumbal), wajah merot (Hemifacia! Spasm), nyeri gigi dan wajah (Trigeminal Neuralgia).
Leo 33 thn warga Taman Kemangi 3 Malang Salah satu pasien dr ACA .
Keluhan diawali sejak kuliah wajah sebelah kiri sering kedutan.
Beberapa dr spesialis saraf menyampaikan kalau akibat setres. Terakhir setelah MRI di Persada Hospital ternyata ada saraf ke 7 yang bermasalah akhirnya dilakukanlah Bedah Saraf. Operasi selama 2 jam membuat lubang di belakang telinga kiri.
Hingga berita ini diturunkan kondisi Leo membaik seperti sidia kala.
Magnetic resonance imaging atau MRI adalah pemeriksaan medis yang menggunakan teknologi magnet dan gelombang radio untuk melihat detil bagian tubuh pendetita atau pasien .(JKW)