Ini Penjelasan Ketua Koni Kota Malang, Akan Terapkan Pengawasan Melekat CABOR
MALANG – Terkait komentar DPRD Kota Malang perihal evaluasi kinerja Koni serta hasil Porprof Jatim minggu lalu , KONI tak ingin berlama-lama dalam menyikapi hasil Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) dimana Kontingen kota Malang gagal mempertahankan posisi runner up.
Meski tak ditegur Dewan Kota Malang, KONI kota Malang akan segera melakukan evaluasi menyeluruh.
“Kami akan segera melaksanakan evaluasi menyeluruh baik kepada cabang olahraga (cabor) ataupun internal KONI,” ujar Ketua Umum KONI kota Malang, Edy Wahyono, Rabu (17/07/2019).
Sempat mendapat sorotan tajam dari Ketua DPRD Kota Malang dan bahkan Dito Politisi PAN mengharap ada regenerasi di tubuh Koni terkait gagalnya KONI Kota Malang menjadi Runer Up dan dianggap prestasinya anjlok, KONI lantas meresponnya.
Menurut Edy, Kontingen Porprov kota Malang secara global memang tidak berhasil mempertahankan posisi juara kedua (runner up) yang diraih pada Porprov sebelumnya. Tetapi jika dilihat dari prestasi dan jumlah medali justru terjadi peningkatan.
“Hasil Porprov di Banyuwangi kota Malang berhasil meraih 274 poin, sementara di Porprov kemarin kita berhasil meraih 308 poin. Begitu juga jumlah medalinya terjadi penungkatan perolehan,” ujar Edy Wahyono.
Edy menegaskan bahwa target perolehan medali yang ditentukan KONI bukanlah target yang asal dibuat, melainkan dari hasil laporan masing-masing cabor yang justru di atas target yang telah ditetapkan KONI kota Malang.
“Dan ternyata target yang dibuat KONI berdasarkan laporan cabor tersebut justru gagal diraih para atlet cabor. Tapi kami percaya bahwa semua talet kota Malang telah berupaya semaksimal mungkin untuk mengharumkan nama kota Malang,” ungkap Edy Wahyono.
Evaluasi terhadap cabang olahraga dan internal KONI kota Malang akan segera dilaksanakan dalam waktu dekat, dan akan dilaksanakan pengawasan melekat serta monitoring cabang olahraga terus menerus sehingga Satgas Pemenangan akan benar-benar tahu kondisi sebenarnya setiap atlet.
Sementara itu, Wakil Ketua KONI kota Malang Chusnun N. Djuraid menegaskan penggunaan data dengan menggunakan sport science tidak bisa lagi dielakkan.
“Tidak bisa lagi menggunakan laporan yang berdasarkan pada pengalaman-pengalaman sebelumnya baik atlet ataupun pelatih. Data kebugaran (Vo 2max) akan menjadi parameter kesiapan atlet bertanding,” ujar Chusnun N. Djuraid.
Rencananya Vo 2Max akan diterapkan sebelum pelaksanaan Pra Puslatcab termasuk saat atlet mengikuti Puslatcab juga akan dilaksanakan kembali.
“Setelah itu juga akan dilaksanakan Vo 2Max tanding saat persiapan mengikuti pertandingan.
Di Lamongan kemarin dilakukan pengecekan ternyata para peraih emas untuk kota Malang memang diketahui memiliki hasil Vo 2Max yang baik,” ujar wartawan senior kota Malang ini.
Sebelum mengakhiri wawancara, Ketua Umum KONI kota Malang juga menjanjikan akan melaksanakan Character Building sejauh mungkin dari momen kejuaraan. Mengingat Character Building memang tidak sempat dilaksanakan sebelum Porprov lalu akibat mepetnya waktu yang ada.(*) ( JKW)