UB Kukuhkan Profesor Geofisika Pertama
Prof Drs Adi Susilo, MSi, PhD, membacakan pidato pengukuhan
.
MALANG – Prof Drs Adi Susilo, MSi, PhD, dikukuhkan hari yang sama setelah pengukuhan Prof. Dr. Ir. Imam Santoso, MP, bertempat di gedung Widyaloka, Universitas Brawijaya,Rabu (2/10/2019).
.
Prof Drs Adi Susilo, MSi, PhD, mengusung Pemodelan Konduit Lumpur Sidoarjo, Kebencanaan dan Eksplorasi Sumber Daya Alam.
.
Dalam pidato pengukuhannya, Adi Susilo menyoroti kemunculan Lumpur Sidoarjo yang sudah berlangsung mulai Mei 2006 hingga saat ini. Berbagai permasalahan sosial dan scientifik.
.
Adi lebih menyoroti permasalahan scientific, dengan fokus membahas model conduit (saluran) yang digunakan keluarnya lumpur dari bawah permukaan di area semburan.
.
Diantaranya, conduit (saluran) keluarnya lumpur panas ternyata tidaklah lurus. Ada pembelokan pada kedalaman di bawah 1000 meter sampai 2500 meter. Terdapat pembelokan kearah timur dari yang nampak di permukaan. Sedangkan dari permukaan sampai 1000 meter, saluran masih lurus. “Selain itu, ada keterkaitan gempa bumi, dari hasil analisis menggunakan Analisis Probabilistik Seismik Hazard. Ada tiga kota di Jawa Timur yang rentan terhadap gempa bumi, yaitu Malang, Tulungagung dan Pacitan, dengan periodisasi gempa diperkirakan 20-30 tahun,” seru Dekan FMIPA ini.
.
Salah satu keuntungan daerah karst atau kapur, lanjut Adi Susilo, yaitu adanya sungai. Sehingga sumur ini tidak pernah kering. “Metode geofisika self potensial dan resistivitas, digunakan untuk melacak sungai bawah permukaan ini, sehingga jika penduduk menggali sumur sesuai dengan alur sungai ini, maka sumur tidak akan pernah kering walaupun musim kemarau,” tambahnya.
.
Selain itu, metode geofisika resistivitas dan data bor digunakan untuk memetakan kemungkinan arah dan volume longsor. Diharapkan, pemerintah dan masyarakat bisa mengantisipasi bencana longsor ini. “Pada sisi lain, metode geofisika ini juga digunakan untuk eksplorasi sumber daya alam, mulai dari mencari air tanah dan mencari sulfide logam. Eksplorasi ini, disamping untuk mitigasi bencana kekeringan, bisa juga untuk mencari mineral-mineral logam yang prospek secara ekonomi,” tandas Adi.(*) (JKW)