18 April 2025

Walikota Sutiaji Menjadi Khotib Masjid Baiturohiim Balaikota, Gelar Sholat Jumat Perdana

20200605_151915_0000_compress54

Foto: Khotib Sutiaji di Masjid Baiturohiim Balaikota sholat Jum’ at perdana pasca PSBB

Jum’at, 5 Juni 2020

Malangpariwara.com
Ada yang istimewa pada jumat 5 Juni 2020 di masjid Baiturohiim Balaikota Malang.

Usai melewati masa pandemic covid pada periode pra PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) maupun pasca PSBB diberlakukan di kota Malang, hari ini digelar Sholat Jum’at perdana.

Ditambah bertindak selaku khotib dan imam sholat jumat adalah Walikota Malang Sutiaji.
“Ini (bagian) menandai kita sedang memasuki masa transisi menuju tata kehidupan yang baru di tengah tengah covid 19.

Walikota Sutuaji didampingi Kabag Humas Nur Widianto usai sholat Jum’ at

“Kita tidak bisa terus menerus menghentikan aktifitas ekonomi. Pun demikian dengan aktifitas peribadatan. Kita semua rindu berjamaah, namun di tatanan kehidupan yang baru semua itu kita lakukan dengan disertai kedisiplinan dalam menerapkan dan mengikuti protokol covid 19, “tutur Ustadz Sutiaji, Walikota Malang.

“Kepada jamaah masjid Baiturohiim pada khususnya dan ummat Islam kota Malang pada umumnya, dalam pelaksanaan sholat jumat saya minta untuk memperhatikan (1) adanya alat pengukur suhu tubuh (thermo scan gun), dan bila dalam pengukuran suhu tubuh didapati 37,5 derajat celcius maka diminta untuk pulang dan beribadah dirumah dan selanjutnya untuk periksa ke puskesmas terdekat, (2) kepada para jamaah juga dihimbau untuk memasukkan alas kaki (sandal) ke dalam tas kresek, (3) diupayakan membawa sajadah sendiri sendiri, (4) pengaturan shof dengan memperhatikan kaidah jaga jarak / physical distancing, (5) wajib menggunakan masker, (6) materi khotbah jumat diperpendek, (7) bila jamaah membludak maka dimungkinkan sholat jumat dilakukan 2 kloter bergantian, serta (8) disediakan handsanitize,” pesankan alumni IAIN Malang diawal khotbahnya.

Jamaah sholat jum’ at perdana

Pada khotbah jumatnya, ustadz Sutiaji juga mengingatkan bahwa kuasa dan kebesaran hanya milik Allah SWT. Sehingga tak sepantasnya manusia itu sombong, mengagungkan diri sendiri,  merasa benar sendiri dan memandang orang lain selalu dalam kaca mata negatif.

“Saat ini kita diingatkan dan diberi pelajaran yang sangat berharga, hanya dengan makhluk sangat kecil, super mikro yakni virus corona, kita bertumbangan, ekonomi mengalami resesi di seluruh negara. Ini pelajaran dan harus ambil hikmahnya,” tukas Sutiaji kepada para jamaah.(JKW).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *