BONSAI UB, Angkat Tema “Proyeksi Politik Pasca Pemilu” Hadirkan Pakar Hukum Pemilu dan Pengamat Politik

Suasana Bonsai UB bersama Pakar dan Pengamat Politik UB .(Djoko W)

Selasa, 27 Februari 2024

Malangpariwara.com – Universitas Brawijaya (UB) mengadakan kegiatan Bincang Santai Bersama Pakar (BONSAI) bertema Proyeksi Politik Pasca Pemilu, Selasa (27/2/2024)

Dua narasumber yang dihadirkan dalam BONSAI kali ini adalah Pakar Hukum Pemilu Prof. Dr. Muchamad Ali Safaat, SH., MH dan Pengamat Politik Wawan Sobari, S.IP., MA., Ph.D.

Prof. Ali dalam kegiatan tersebut menjelaskan proses pemungutan suara yang telah dilakukan 14 Februari lalu belum usai. Masih ada beberapa tahapan setelah pemilihan, dan kemungkinan perkara hukum apa saja yang bisa muncul.

“Setelah pemungutan suara penghitungan suara mulai dari TPS di provinsi sampai nasional hingga ke KPU, disitulah secara legal formal siapa calon terpilih untuk presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD. Dan jika dalam kurun waktu tersebut terjadi perselisihan atau sengketa maka akan menjadi wewenang MK,” katanya.

Prof. Ali menambahkan, jika tidak ada yang melaporkan terkait perselisihan atau sengketa pemilu maka proses yang kemarin hanya dianggap sebagai dinamika atau pembelajaran politik saja,” katanya.

Sementara itu, Wawan Sobari akan menyampaikan model bangunan pemerintah 2024 dan prediksi koalisi dan opisisi yang akan datang.

“Nanti saya juga akan berupaya menjelaskan bagaimana perkiraan model bangunan”, koalisi-koalisi seperti apa?, serta opisisi-oposisinya?. Ketiga hal tersebut bisa diprediksi dari dua hal pertama analisis perilaku memilih. Dari situ kita tahu publik itu menghendaki bangunan seperti apa?,” katanya.

Dosen ilmu politik FISIP tersebut menambahkan, situasi atau gambaran kondisi pasca pemilu menunjukkan bahwa kegiatan tersebut tidak berjalan senyap tapi terbuka.

“Jika ada kecurangan nanti MK yang akan memutuskan. Hal ini sebagai bentuk demo sebagai bentuk democracy rule of law. Kita harus menghormati jika memang ada sengketa pemilu. Berpengaruh dunia politik ke depan konteks oposisi atau koalisi yang terbangun seperti apa atau pemerintahan yang check and balance antara pemerintah pemenang dan kubu oposisi,” katanya.

Ketika ditanya Malangpariwara terkait keterlambatan para mahasiswa Demo kecurangan Pemilu dan gerakan deklarasi ber etika dalam berpolitik yang digaungkan Dosen, Dekan bahkan sampai guru besar PTN dan PTS ternama di Indonesia, Wawan Subari Pengamat politik mengatakan sebenarnya tidak terlambat karena masih ada jeda waktu cukup panjang, namun rupanya tak berpengaruh signifikan bagi pemilih.

” Perilaku pemilih jauh jauh hari sudah menentukan pilihan. Jadi tidak melihat perkembangan yang ada maupun hasil Debat Calon Presiden maupun Wakilnya. Pilihannya tetap pada pendirian. Dalam hal ini Pemerintah masih mempunyai peran yang besar untuk menentukan pilihan masyarakat,” Beber Wawan Subari. Selasa (27/02/24).(Djoko W)

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *