Mendukung Strategis Bagi Inklusivitas Pendidikan dan Pembangunan Desa, Menteri PKP Tinjau Rusunawa UNITRI di Wagur

Malang, 17 Oktober 2025

Malangpariwara.com – Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Republik Indonesia bersama Pemerintah Kabupaten Malang melakukan kunjungan lapangan ke Rumah Susun (Rusunawa) Universitas Tribhuwana Tunggadewi (UNITRI) yang berlokasi di Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, pada Jumat (17/10).

Kegiatan ini merupakan bagian dari agenda strategis dalam rangka evaluasi progres Program Multi Years Contract (MYC) 2024, yang berada di bawah koordinasi Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP).

Turut hadir dalam kunjungan ini, Menteri PKP Bapak Maurarar Sirait, S.I.P., didampingi oleh Wakil Bupati Dra. Hj. Lathifah Shohib, Dirjen Permukiman Perkotaan Dr. Sri Haryati, S.Pi., M.Si., serta jajaran pejabat kabupaten dan tokoh masyarakat Kecamatan Wagir.

Rombongan diterima secara resmi oleh Ketua Yayasan Bina Patria Nusantara dan Rektor UNITRI Malang, Prof Dodi Wirawan Irawanto, SE., M. Com., Ph.D.

Hunian Layak bagi Mahasiswa Daerah 3T

Dijelaskan Rektor UNITRI Prof. Dody Wirawan Irawanto bahwa Pembangunan rusun ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah dan UNITRI dalam menyediakan hunian layak, aman, dan nyaman bagi mahasiswa, khususnya mahasiswi dari daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) seperti Nusa Tenggara Timur, Papua, dan Kalimantan.

“Rusunawa 3 lantai ini terdiri dari 43 unit hunian tipe 24 dan akan menampung 170 mahasiswi aktif dari angkatan 2021–2025, yang berasal dari Program Studi Agroteknologi, Agribisnis, dan Peternakan,”beber Dody Jum’at, (17/10/25).

Lebih lanjut Dody merinci bahwa Pembangunan telah mencapai progres 97% dan ditargetkan selesai 100% pada akhir November 2025, sesuai laporan pelaksana proyek. Namun akan ditempati rencananya paling lambat bulan Januari tahun depan.

“Fasilitas yang disediakan meliputi kamar tidur, kamar mandi, dapur bersama, serta ruang komunal untuk kegiatan sosial dan akademik,” imbuh Dody.

Kampus III Agroedupark: Integrasi Pendidikan dan Pengembangan Desa

Rusunawa ini merupakan bagian integral dari Kampus III UNITRI Agroedupark Wagir, yang dikembangkan sebagai kawasan pendidikan berbasis pertanian, kewirausahaan, dan pengabdian masyarakat.

Di lokasi ini, mahasiswa tidak hanya mengikuti kuliah dan praktikum, namun juga terlibat langsung dalam proyek pertanian pangan, hortikultura, peternakan, penelitian terapan, dan pengembangan UMKM desa.

Program pembelajaran berbasis masyarakat ini diharapkan mampu mendorong transformasi desa menjadi pusat inovasi pertanian serta mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di bidang pendidikan dan ketahanan pangan.

Apresiasi dan Komitmen Lanjutan

Ketua Yayasan Bina Patria Nusantara dan Rektor UNITRI dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tinggi kepada Kementerian PKP dan Pemerintah Kabupaten Malang atas dukungan konkret yang diberikan.

Mereka juga menyampaikan komitmen UNITRI untuk terus mengembangkan kampus inklusif yang berpihak pada akses pendidikan masyarakat marjinal, sesuai dengan visi “Pendidikan untuk Semua.”

Kementerian PKP melalui skema MYC 2024 mendorong percepatan pembangunan infrastruktur strategis, seperti rusun pendidikan dan rumah ASN. Kunjungan ini sekaligus menunjukkan pengawasan aktif dan sinergi lintas sektor dalam memastikan kualitas pembangunan infrastruktur pendidikan tinggi.

Kegiatan ditutup dengan peninjauan langsung ke seluruh lantai bangunan dan doa bersama untuk kelancaran penyelesaian proyek hingga tahap akhir.

Kehadiran Menteri PKP dan jajaran menjadi momentum berharga bagi UNITRI, sekaligus menandai babak baru sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan masyarakat dalam membangun masa depan pendidikan yang inklusif, tangguh, dan berbasis desa.

Menteri PKP Maurarar Sirait, S.I.P sangat apresiasi karena bangunan rusunawa hampir selesai karena Pembangunan telah mencapai progres 97% dan ditargetkan selesai 100% pada akhir November 2025.

“Saya lihat bangunannya bagus harus dijaga dan infrastruktur penerangan jalan menuju Rusun perlu diperhatikan,” ujarnya.

Saat itu juga Mas menteri biasa dipanggil langsung Video Call Direktur PLN meminta segera meninjau dan membantu masalah penerangan infrastruktur.(Djoko W)