Jum’at, 24 Oktober 2025
Malangpariwara.com –
Universitas Negeri Malang (UM) mengadakan Pameran Lukis, Kaligrafi, dan Fotografi Tiongkok-Indonesia di Graha Tumapel pada Jumat (24/10/25). Pameran ini berlangsung selama dua hari, pada 24–25 Oktober 2025.
Acara ini digelar untuk memperingati 25 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Tiongkok, sekaligus mengenang 625 tahun kedatangan Laksamana Cheng Ho ke Indonesia.
Wali Kota Malang turut hadir dalam pembukaan acara tersebut. Ia menyampaikan apresiasi terhadap karya-karya yang dipamerkan karena menunjukkan eratnya hubungan kedua negara, terutama di bidang budaya dan pendidikan.
“Pameran ini menampilkan berbagai foto, lukisan, dan kaligrafi yang menggambarkan hubungan antara Indonesia dan Tiongkok. Salah satu yang paling menarik adalah lukisan Konfusius, tokoh penting dalam dunia pengetahuan,” ujarnya.

Direktur Pusat Bahasa Mandarin UM, Sari Karmina, menjelaskan bahwa kegiatan ini juga menjadi bagian dari perayaan National Day Tiongkok.
Selain itu, pameran ini sekaligus mengenang panjangnya sejarah hubungan antara Indonesia dan Tiongkok yang sudah terjalin sejak Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung pada tahun 1955.
“Tujuan dari pameran ini adalah untuk memperingati National Day Pemerintah Tiongkok dan 25 tahun kerja sama diplomasi Indonesia–Tiongkok yang bermula dari semangat Konferensi Asia Afrika,” jelasnya.
Sari menambahkan bahwa total ada sekitar 80 karya yang ditampilkan, terdiri atas 40 karya kaligrafi dan 40 karya foto.
“Kaligrafi yang dipamerkan sebagian besar berasal langsung dari pemerintah Tiongkok dan beberapa di antaranya merupakan koleksi lama,” tambahnya.
Lebih lanjut, Sari menyebutkan bahwa foto-foto yang dipamerkan menampilkan momen-momen bersejarah Asia-Afrika, termasuk dokumentasi kegiatan saat KAA di Bandung.
Sementara itu, karya kaligrafinya mengangkat berbagai tema, salah satunya menggambarkan perkembangan huruf kanji dari bentuk sederhana hingga modern.
Melalui kegiatan ini, Pusat Bahasa Mandarin UM berharap masyarakat bisa lebih mengenal nilai-nilai budaya dan sejarah Tiongkok, serta memperkuat hubungan persahabatan antara Indonesia dan Tiongkok.(Djoko W)






