Hasil SKDU Perwakilan Bank Indonesia Malang, Kinerja Kegiatan Usaha pada Triwulan I – 2022 Tumbuh Positif

Foto: Kepala BI Malang Samsun Hadi saat diwawancarai wartawan(Djoko W)
Selasa, 12 April 2022
Mangpariwara.com –
Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) merupakan salah satu survei dengan periode publikasi triwulanan yang bertujuan untuk mendapatkan informasi dini mengenai indikasi perkembangan kegiatan ekonomi di sektor riil secara triwulanan.
Menurut penjelasan Samsun Hadi selaku Kepala perwakilan Bank Indonesia Kantor Malang,
hasil SKDU mengindikasikan kinerja kegiatan usaha pada triwulan I – 2022 tumbuh positif.
“Hal tersebut tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kegiatan usaha triwulan I – 2022 sebesar 6,93%, meskipun melambat dari 21,58% pada triwulan IV – 2022, namun meningkat dibandingkan SBT -29,08% pada triwulan I – 2021,” ungkapnya.
Pertumbuhan kinerja kegiatan dunia usaha pada triwulan I – 2022 terindikasi meningkat terutama pada sektor perdagangan besar dan eceran serta transportasi dan pergudangan.
Kapasitas produksi terpakai triwulan I – 2022 tercatat sebesar 77,70%, lebih tinggi dibandingkan triwulan IV – 2021 dan triwulan I – 2021, yang masing-masing tercatat sebesar 76,46% dan 72,05%.
Kondisi investasi juga diindikasikan membaik dengan SBT 0,96%, lebih tinggi dari triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 0,00%.
Peningkatan realisasi kegiatan investasi pada triwulan I – 2022 terindikasi terjadi pada sektor industri pengolahan (SBT 0,96%) didorong oleh investasi yang dilakukan pada subsektor industri makanan dan minuman.
Pertumbuhan positif dunia usaha pada triwulan I 2022 didorong oleh meningkatnya permintaan menjelang HBKN Idul Fitri, meredanya kasus Covid-19 Omicron di berbagai daerah wilayah kerja Bank Indonesia Malang seiring akselerasi vaksinasi booster menjelang arus mudik lebaran.
Dikatakan Samsun, kebijakan peniadaan syarat swab antigen/PCR untuk berbagai moda transportasi domestik dan karantina untuk kedatangan luar negeri menjadi faktor pendorong peningkatan mobilitas masyarakat.
“Selain itu, berlanjutnya berbagai insentif dan stimulus Pemerintah seperti berlanjutnya relaksasi PPn mobil LCGC pada triwulan I 2022 sebesar 100% dan kebijakan Pertemuan Tatap Muka (PTM) bagi pelajar turut mendorong kinerja perdagangan,” katanya.
Kinerja sektor pertanian, kehutanan dan perikanan juga tercatat masih tumbuh positif sejalan dengan momentum panen raya padi serta kenaikan permintaan komoditas pangan menjelang Ramadhan dan Idul Fitri.
Responden memprakirakan optimisme kegiatan usaha akan tetap tumbuh positif pada triwulan II- 2022 yang tercermin dari SBT prakiraan kegiatan usaha sebesar 20,07%.
Secara umum, optimisme kegiatan usaha pada triwulan ini diperkirakan didorong oleh kenaikan permintaan di tengah meningkatnya confidence masyarakat terutama di momen HBKN Idul Fitri dengan mobilitas yang lebih longgar.
Selain itu, berbagai insentif pemerintah dapat menjaga daya beli masyarakat, seperti penyaluran BLT minyak goreng senilai Rp300 ribu yang dilakukan bersamaan dengan pemberian Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT) serta Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Subsidi Upah (BSU) senilai Rp1 juta untuk pekerja dengan penghasilan kurang dari Rp3,5 juta serta Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM)/BLT UMKM untuk Pedagang Kaki Lima (PKL), pemilik warung dan nelayan senilai Rp600 ribu.
“Secara sektoral, peningkatan tersebut didorong kinerja sejumlah sektor antara lain sektor pertanian, kehutanan dan perikanan seiring terget penyaluran KUR bekerjasama dengan perbankan,” imbuh Samsun Hadi.
“Hal ini dapat memperkuat kapasitas permodalan dan produktivitas petani. Selanjutnya di sektor industri pengolahan, percepatan vaksinasi tenaga kerja dan optimalisasi penggunaan Peduli Lindungi serta peningkatan permintaan seiring dengan pemulihan daya beli diprakirakan turut mengakselerasi kinerja pada triwulan II 2022,” tutupnya.(Djoko Winahyu)