Tiga Minggu Koma Korban Tragedi Kanjuruhan Warga Kolonel Sugiono Akhirnya Meninggal di RSSA

Rumah Duka Andi Setiawan, Jalan Kolonel Sugiono III/C RT 14 RW 04, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. (Djoko W)
Selasa, 18 Oktober 2022
Malangpariwara.com –
Belum kering air mata duka dan luka hati akibat Tragedi Kanjuruhan yang meminta ratusan korban jiwa, hari ini Selasa(18/10/22) satu lagi korban tragedi Kanjuruhan menghembuskan nafas terakhirnya saat dalam perawatan di RSUD dr Saiful Anwar (RSSA) Malang.
Maka total tercatat jumlah korban meninggal dunia ada sebanyak 133 orang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Malangpariwara, korban tragedi Kanjuruhan yang menjalani perawatan sejak kejadian itu hari ini oleh Tim dr RSSA dinyatakan meninggal dunia.
Korban Aremania, bernama Andi Setiawan, 33, warga Jalan Kolonel Sugiono III/C RT 14 RW 04, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.
Korban meninggal setelah dirawat di RSUD dr Saiful Anwar (RSSA) Malang genap tiga minggu.
“Ada satu lagi korban dari kejadian Kanjuruhan yang sudah kami rawat sejak hari kejadian itu, sampai sekarang,” kata Direktur RSSA Malang, Kohar Hari Santoso.
Kohar mengaku, korban meninggal pada pukul 13.20 WIB. Sebelumnya, korban telah mendapatkan perawatan intensif dari tim dokter RSSA Malang.
“Tadi ada penurunan kesadaran, penurunan kondisi. Kami sudah coba perbaiki. Tapi terakhir jam 13.20 WIB, kami nyatakan sudah meninggal,” imbuhnya.
Kejadian bermula di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022. Setelah pertandingan usah, Arema kalah dengan skor 2-3. Aremania turun ke lapangan dari tribun dengan niat ingin bertemu pemain Arema.

Rupanya petugas keamanan panik karena banyak Aremania yang masuk lapangan. Hal inilah yang membuat aparat kepolisian menembakkan gas air mata ke tribun untuk menghalau massa ke luar lapangan. Gas air mata menimbulkan kepanikan penonton hingga berhamburan mencari pintu keluar namun pintu tertutup sehingga menimbulkan banyak korban jiwa berjatuhan.
Sebanyak 133 orang tewas dan ratusan orang lainnya mengalami luka-luka. Rata-rata korban tewas karena sesak napas akibat terpapar gas air mata.(Djoko W)