1 Juli 2025

Pastikan Produktivitas Padi, Pj Wali Kota Malang Ikut Ubinan Gapoktan Petani Tasikmadu

IMG-20240626-WA0034

Pj Walikota turut mengikuti ubinan gabungan kelompok tani (gapoktan) Rukun Makmur 2. (Ist)

Ranu, 26 Juni 2024

Malangpariwara.com – Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat meninjau lahan pertanian di wilayah Kelurahan Tasikmadu Kecamatan Lowokwaru, Rabu (26/6/2024). Dalam tinjauan tersebut, dirinya juga menyempatkan diri untuk turut mengikuti ubinan gabungan kelompok tani (gapoktan) Rukun Makmur 2.

Ubinan padi sendiri merupakan cara untuk melihat perkiraan hasil panen tanaman padi. Hal itu dilakukan dengan mengambil titik sampel dengan cara diukur dengan ukuran 2,5 x 2,5 m² yang kemudian hasilnya diukur dan ditimbang.

“Tadi kita ubinan menghasilkan 5,75 kg. 5,75 kg ini setara sama dengan 9,2 ton per hektar. Varietasnya sertani,” jelas Wahyu, Rabu (26/6/2024).

Tak hanya sekadar meninjau, Wahyu juga tak segan untuk melakukan proses perontokan gabah bersama sejumlah petani. Yakni untuk memisahkan gabah dari merang untuk kemudian diproses lebih lanjut.

Usai melakukan proses tersebut, Wahyu juga melakukan dialog dengan sejumlah petani. Hal tersebut juga dimaksudkan untuk menghimpun keluhan atau keresahan yang mungkin dialami oleh petani di Kelurahan Tasikmadu.

“Ini merupakan kegiatan untuk melihat produktivitas hasil pertanian terutama dari padi yang memang diproduksi oleh Poktan dan Gapoktan,” terang Wahyu.

Selain itu, Wahyu mengatakan bahwa hal tersebut juga menjadi arahan dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) terkait upaya mempertahankan ketersediaan lahan pertanian. Tujuannya, untuk dapat turut dalam upaya pengendalian inflasi.

“Ini juga termasuk arahan dari Pak Mendagri pada hari senin, menyampaikan kita untuk mempertahankan dengan lahan lahan pertanian yang ada di kota dan ini juga menunjang inflasi yang ada di Kota Malang,” sebut Wahyu.

Untuk mempertahankan ketersediaan lahan pertanian, lanjut Wahyu, pengetatan regulasi untuk menghindari alih fungsi lahan harus dilakukan. Terlebih ada kriteria serta aturan yang harus tetap mengacu pada tata ruang.

“Sudah kita ploting terutama yang tidak boleh alih fungsi dan itu sudah mengikat. ini juga termasuk pahlawan pertanian dari temen temen Poktan dan Gapoktan mempertahankan lahannya karena sudah banyak diminati oleh usaha yang memanfaatkan lahan pertanian di Kelurahan Tasikmadu,” jelas Wahyu.

Sebagai informasi, selain melangsungkan kegiatan ubinan, dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penyerahan bantuan berupa benih padi secara simbolis varietas inpari 32. Total ada sbanyak 2.100 kg benih padi yang disalurkan untuk 5 kecamatan se Kota Malang.

“Totalnya untuk 16 poktan (kelompok tani). Dan harapanya dengan padi inpari 32 ini, merupakan benih unggul yang produktivitasnya anatara 7-8 ton. Bahakan lebih hampir 9 ton per hektar (per tahun),” ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang Slamet Husnan.

Jenis padi dengan varietas inpari 32 telah digunakan untuk lahan pertanian di Kota Malang hampir setiap tahun. Namun menurut Slamet, upaya untuk meningkatkan kapasitas produksi akan terus dilakukan.

Salah satunya menurut Slamet yakni dengan mengadopsi penggunaan benih padi BK1 yang telah diproduksi oleh Kabupaten Situbondo. Dengan masa tanam bisa mencapai 3 hingga 4 kali, harapannya dapat turut mendongkrak kapasitas produksi padi di Kota Malang.

“Sehingga masa tanam dalam satu tahun bisa 3 atau 4 kali panen. Kalo hari ini masih 2,5 panen. Kalo total kota 15.250 ton per tahun, produktivitas antara 7-11 ton per hektar,” pungkas Slamet.(Djoko W)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *