MCC Diproyeksikan Bisa Memberi Kontribusi pada Tahun 2025
Kamis, 4 Juli 2024
Malangpariwara.com – Malang Creative Center (MCC) diproyeksikan bisa menghasilkan profit sekitar Rp 3 Miliar hingga Rp 6 Miliar pada tahun 2025 mendatang. Hal tersebut berkaitan dengan progres MCC yang dinilai sudah dapat menghasilkan profit.
Menurut Sekretaris Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang, Arief Wahyudi, hal itu juga dapat dilihat dari sejumlah sarana dan prasaran (sarpras) yang berangsur lengkap. Tentu sarpras untuk menunjang berbagai aktivitas di MCC
“Sehingga sisi-sisi komersial memang harus sudah dijalankan. Bukan berati APBD lepas tangan, tidak,” ujar Arief.
Bahkan menurutnya, pemasukan atau profit bagi MCC merupakan suatu kewajaran. Sebab jika tidak ada pemikiran untuk hal tersebut, dirinya menilai bahwa bisa saja anggaran yang dialokasikan untuk mensupport sarpras MCC dialihkan untuk kepentingan lain.
“Karena pemerintah sendiri yang menyampaikan bahwa di tahun 2025 sudah ada income dari MCC untuk menopang biaya operasional bahkan sudah mampu untuk menutup biaya operasional , maka kami setuju untuk menambah sarpras ” imbuh Arief.
Arief mengatakan, setidaknya pada tahun 2025 mendatang, MCC bisa menghasilkan profit minimal senilai dengan 50 persen kebutuhan biaya untuk operasional yang mencapai Rp 6 Miliar. Itu artinya, MCC diproyeksikan bisa meraup profit sebesar Rp 3 Miliar bahkan lebih pada tahun 2025.
“Kalau diangka 50 persen dari total biaya perawatan itu sudah baik. Biaya perawatannya Rp 6 Miliar, setiap tahun. Sudah berjalan sejak tahun 2022. Kan ini sudah dua tahun, cukuplah untuk persiapan dan lain-lain,” tutur Arief.
Selain itu menurut Arief, proyeksi tersebut juga berkaitan dengan rencana evaluasi sebagian APBD yang dialokasikan untuk kebutuhan operasional MCC. Namun untuk menuju kemandirian, tentu harus dilakukan secara bertahap.
“Bertahap, ndak mungkin langsung jadi walaupun seluruh perlengkapan ada tetapi tetap kami rasa itu akan bertahap,” imbuhnya.
Dan untuk tahun berikutnya, tentu harus tetap dilakukan evaluasi pada pengelolaan MCC. Menurutnya, tentu bukan hanya dari pendapatannya saja, melainkan juga dari sisi pemanfaatan sebagai inkubator bagi 17 sub sektor ekonomi kreatif (ekraf).
“Selamjutnya terus kita evaluasi bagaimana pengelolaan MCC dengan baik dan benar, sehingga baik dari sisi pendapatan ada tetapi sisi pemanfaatannya juga termanage dengan baik. Intinya disana,” jelasnya.
Arief mengatakan, saat ini memang ada sejumlah sarpras yang dinilai dapat dimanfaatkan untuk kepentingan komersil. Seperti gedung bioskop, gedung theater dan juga beberapa sarpras lain yang dapat dimanfaatkan tanpa mengurangi kebermanfaatan dalam pemberdayaan masyarakat.
“Jadi, disamping tempat lain yang memungkinkan untuk komersial dengan tidak mengurangi hak hak untuk empowerment (pemberdayaan masyarakat) di bidang ekraf,” pungkasnya.( Djoko W)