10 Juli 2025

UMM Beri Apresiasi Hafal Alquran, Wisudawan UMM Ini Lulus Tanpa Skripsi

IMG-20240722-WA0120

Dzikru Izzuddin, wisudawan Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang berhasil lulus tanpa skripsi melalui hafalan Alquran.(Ist)

Senin, 22 Juli 2024

Malangpariwara.com – Adalah Dzikru Izzuddin, wisudawan Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang berhasil lulus tanpa skripsi melalui hafalan Alquran. Ia juga sering menjuarai berbagai ajang musabaqah hifdzil quran (MHQ) dan bahkan membuatnya mendapatkan pendanaan biaya pendidikan dari salah satu masjid di Kota Malang.

Dzikru menjelaskan, setelah lulus dari pondok pesantren ia memang mempunyai bekal hafalan 30 Juz Alqruan. Untuk menjaga amalannya, ia mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) UMM agar mempunyai teman dan ustaz untuk memurojaah hafalan yang dimilikinya.

Saat masih menjadi mahasiswa baru, mahasiswa asli kota Malang itu tidak pernah terpintas untuk bisa mengikuti ajang perlombaan tingkat nasional.

Menurutnya, ia tidak bisa melawan rasa minder ketika melihat teman yang lebih hebat darinya. Namun motivasi dari ustaz pembimbingnya membuatnya memberanikan diri.

“Salah satu lomba MHQ tingkat Nasional yang saya ikuti berlokasi di Universitas Muhammadiyah Riau. Yakni agenda Pekan Olahraga dan Seni (Porseni). Saat itu, saya dan tim harus berkompetisi dengan berbagai kampus besar lainnya. Alhamdulillah kami berhasil membawa juara,” katanya.

Dzikru mengatakan bahwa setiap ikut perlombaan MHQ, ia juga selalu mempelajari tafsiran yang ada. Ditambah dengan memperdalam ilmu dari beberapa kitab untuk menambah pengetahuan ketika menjawab pertanyaan. Menariknya, dari berbagai prestasi yang dicapai, Dzikru berkesempatan mengonversi mata kuliah. Selain itu juga karena sukses menghafal 30 juz Alquran. Ia juga bisa masuk ke program Merdeka Belajar dengan hafalan minimal 5 uaz dan membuatnya bebas skripsi.

“Saya menyetorkan hafalan sebanyak 5 Juz dari depan ke FAI secara langsung dan satu kali duduk. Selain itu juga memerlukan bukti beberapa sertifikat penghargaan yang saya miliki agar syaratnya terpenuhi,” katanya.

Tidak hanya itu, dengan kemampuan yang dimilikinya, ia juga berhasil mendapatkan biaya pendidikan dari salah satu masjid di kota Malang dari semester 1 hingga 7. Namun saat di akhir semester 7 biaya pendidikan tersebut terputus karena berbagai hal.

“Alhamdulillah selalu ada jalan keluar di setiap masalah. Ternyata pihak FAI UMM langsung mengambil alih seluruh biaya pendidikan saya,hingga saya dapat menjadi sarjana,” katanya.

Terakhir, ia mengatakan bahwa ia adalah orang yang sangat beruntung karena dapat berkuliah secara gratis dengan modal menghafal Alquran.

“Saya sangat bersyukur karena UMM adalah kampus yang sangat mewadahi mahasiswanya untuk bisa menggapai prestasi tanpa perlu mengeluarkan banyak biaya. Bahkan kita yang seringkali dibiayai,” katanya mengakhiri.(Djoko W)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *