600 Peserta Ramaikan Kejuaraan Sepatu Roda Tingkat Nasional Piala Wali Kota Malang XII 2025

Wali Kota Wahyu Hidayat mengapresiasi gelaran ini. Selain menjadi ajang olahraga nasional, menurutnya ini juga memberi dampak ekonomi dan pariwisata.(Djoko W)
Minggu, 10 Agustus 2025
Malangpariwara.com – Suasana kawasan Jalan Kertanegara hingga Alun-alun Tugu Kota Malang tampak berbeda hari ini, (10/8/2025).
Sejak Jumat lalu, ratusan atlet sepatu roda dari berbagai penjuru Indonesia beradu kecepatan di ajang Kejuaraan Sepatu Roda Tingkat Nasional Piala Wali Kota Malang XII 2025.
Tahun ini, kejuaraan yang digelar Persatuan Olahraga Sepatu Roda Seluruh Indonesia (Perserosi) Kota Malang tersebut diikuti 56 klub dengan total hampir 600 peserta. Mereka datang dari berbagai daerah, mulai dari Pulau Jawa, Kalimantan Tengah, Makassar, Mataram, Dompu, hingga Bengkulu.
Efek Ganda untuk Pariwisata dan Ekonomi Kota Malang
Hadir menyaksikan race, Wali Kota Wahyu Hidayat mengapresiasi gelaran ini. Selain menjadi ajang olahraga nasional, menurutnya ini juga memberi dampak ekonomi dan pariwisata.

Menurut orang no satu di Kota Malang ini sangat apresiasi karena cara seperti ini memberi banyak dampak untuk banyak sektor.

Hal ini didasari dengan banyaknya peserta yang datang bersama keluarga. Selain ikut lomba, Wahyu menilai mereka juga menikmati wisata dan kuliner Kota Malang.
Wahyu juga mengungkap rencana Kota Malang menggelar maraton sepatu roda sejauh 42 km, yang disebut akan menjadi yang pertama di Indonesia.
“Mudah-mudahan ini berhasil sukses,” kata Wahyu. Dijelaskannya, ini merupakan bagian dari target seribu event di Kota Malang dan pihaknya akan terus mendukung perizinan dan fasilitasnya.
Ketua Pelaksana sekaligus Ketua Binpres Perserosi Kota Malang, I Gusti Gede Kethut Dodi Suyasa menjelaskan kejuaraan ini terbagi dalam beberapa kelas dan kategori. Mulai KU A–KU D standar dan speed, Junior Jumpsuit Speed, Senior Marathon, hingga kategori Pemula yang selalu menjadi kelas paling ramai.

Untuk juara nasional diperbolehkan ikut dalam kategori dalam kategori yang mereka belum memegang medali PON.
“Even ini menjadi ajang untuk memotivasi khususnya atlet Kota Malang bisa mempunyai pandangan, wawasan untuk mengetahui kekuatan-kekuatan klub-klub lain atau klub-klub dari Luar Jawa Timur khususnya,” ujar Dodi.
Dukungan Penuh dan Harapan Punya Lintasan Sendiri
Sementara itu, Ketua Umum Perserosi Kota Malang, Erman Hernadi bersyukur atas terselenggaranya kegiatan ini berkat dukungan Pemerintah Kota Malang yang mempermudah perizinan hingga acara terselenggara dengan baik. Meski begitu, ia berharap ke depan Kota Malang memiliki lintasan khusus agar event bisa digelar lebih besar tanpa perlu menutup jalan.
“Mungkin kalau tahun depan kita sudah punya lintasan, kita bisa melakukan event yang lebih besar di lintasan yang kita punya,” harapnya.
Hal yang sama juga disampaikan Penasihat Perserosi, Agus. Ia menilai perkembangan sepatu roda di Kota Malang sangat pesat. Jumlah klub terus bertambah, bahkan sudah ada atlet Malang yang meraih emas di PON.

Menurutnya, lintasan jalan seperti di Kertanegara justru memberi tantangan tersendiri bagi atlet karena berbeda dengan venue tertutup.(Djoko W)