Ganti Tahun, UB Buka Dua Fakultas Baru
Jum’at, 31 Desember 2021
Malangpariwara.com –
Setelah status UB menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH), Universitas Brawijaya (UB) langsung tancap gas.
Universitas Brawijaya (UB) akan membuka dua fakultas di tahun 2022, sebagai upaya perubahan di bidang akademik
“Ketika UB masih berstatus BLU, pengajuan usulan prodi harus melalui website Silemkerma Dikti. Namun ketika sudah berstatus PTNBH, pengajuan usulan prodi sudah bisa kami lakukan di tingkat universitas,” kata Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. Aulanni’am, drh., DES.
Prof. Aulani’am mengatakan, dua fakultas tersebut adalah Fakultas Ilmu Kesehatan dengan program studi Keperawatan dan Gizi, serta Fakultas Vokasi.
Rektor UB Prof.Dr.Ir. Nuhfil Hanani AR, MS mengatakan, saat ini dengan status UB yang baru tidak menempatkan UB dalam jajaran pemain pemula.
“Status baru ini tidak menempatkan UB sebagai pemain pemula seharusnya kami sudah berada di atas semua perguruan tinggi yang terlebih dahulu berstatus PTNBH,” katanya.
Hal ini karena sudah banyak persiapan yang telah dilakukan UB sejak masih menjadi perguruan tinggi BLU.
Prof. Nuhfil Hanani optimistis dan siap dengan status baru, karena sudah mempersiapkan semuanya sejak UB masih menjadi BLU.
“Seumpama membangun rumah, maka pondasi-pondasi hingga bangunannya sudah jadi dan berdiri tinggal mengisi perabot yang ada didalamnya,” kata mantan Dekan FP tersebut.
Selain perubahan di bidang akademik, beberapa perubahan juga akan dilakukan seperti di bidang SDM dan keuangan.
Wakil Rektor II bidang Umum dan Keuangan, Prof. Drs. Gugus Irianto , MSA., Ph.D., Ak menjelaskan tidak ada kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) seperti yang selama ini beredar dan akan ada perubahan struktur organisasi baik di tingkat universitas maupun pada level kepegawaian.
Di tingkat universitas, UB mempunyai tiga organ yaitu Majelis Wali Amanat (MWA), Rektor dan Senat Akademik Universitas (SAU).
Sedangkan pada level kepegawaian akan ada perubahan struktur yang disesuaikan dengan Organisasi dan Tata Kelola (OTK) yang telah disyahkan.
Dari segi keuangan, mantan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) ini mengungkapkan UB tetap memperhatikan masyarakat dengan sejumlah anggaran yang telah disiapkan
“Kita menyiapkan anggaran lebih dari 25 persen bahkan jauh lebih banyak dari itu yang dapat bantuan sehingga tidak ada alasan kuliah di UB tidak punya uang,” katanya.
Prof. Gugus mengatakan dengan status baru UB sebagai PTNBH, prinsip yang dipegang UB tetap tidak mencari keuntungan atau nirlaba.
“PTN status apapun itu di Indonesia adalah sesuatu yang prinsipnya tidak mencari keuntungan atau nirlaba. PTNBH apapun namanya universitas kita tetap memperhatikan aturan-aturan berlaku,” katanya.
Prof. Gugus menjelaskan, perbedaannya dibandingkan dengan universitas satker dan BLU, UB lebih fleksibel dalam mengatur organisasinya.
“InsyAllah dengan sumber pendanaan dari inovasi dan bidang usaha yang dimiliki UB, akan bisa membantu UKT mahasiswa. Saat ini ada 30 persen lebih mahasiswa yang mempunyai keringanan UKT,” katanya.
Sedangkan dalam bidang kemahasiswaan, Wakil Rektor III mengatakan tidak ada yang berubah dalam kegiatan kemahasiswaan.
Namun di tahun 2022, bidang kemahasiswaan akan ada dua di rektorat yaitu kemahasiswaan, pengembangan karier dan alumni. Hal ini yang membuat Unit Pengembangan Karir dan Kewirausahaan (UPKK) akan dilebur menjadi Direktorat Pengembangan Karir dan Alumni.
“Jadi UPKK sudah tidak ada. Dia jadi direktorat dan dibawah WR III,” katanya.
Sementara dalam bidang kerja sama, Wakil Rektor IV Bidang Kerja Sama, Prof. Dr. Ir. Moch. Sasmito Djati, M.S. mengakui ada beberapa hal yang saat ini sedang dipersiapkan di bidang kerjasama, antara lain dengan TNI dan perusahaan swasta atau BUMN.
Kerja sama dengan TNI dilakukan dalam bidang pembangunan perumahan rakyat.
“Di awal tahun kita akan membuat PT untuk mendirikan usaha di bidang perumahan rakyat untuk rumah sehat dengan harga terjangkau. Rumah sehat itu yang dindingnya anti bakteri tapi murah. Saat ini sedang proses pengujian. Dalam program ini kita bekerja sama dengan TNI untuk membangun perumahan-perumahan TNI,” katanya.
Sementara kerja sama dengan BUMN dan perusahaan swasta akan dilakukan untuk membantu memasarkan hasil riset dan inovasi yang dimiliki UB.
“Seperti yang diketahui dulu dengan Belgia dan Jerman dapat soft loan untuk membantu pembangunan RSUB. Lalu kita mendapatkan bantuan hibah dari Uni Eropa untuk membangun infectious disease yang akan dikelola di bawah LSIH. Output dari pembangunan tersebut nantinya penelitian atau inovasi yang bisa dijual ke masyarakat. Insyaallah akhir bulan ini loan agreement akan kita tandatangani,” katanya.
Untuk mengkoordinir riset dan inovasi, akan berada dibawah Wakil Rektor V.
“Jadi awal tahun nanti UB akan punya lima wakil rektor,” katanya.
Status UB menjadi PTNBH telah disahkan pemerintah sejak 18 Oktober 2021, namun karena masih dalam waktu tahun berjalan, maka UB masih menjalani status BLU.(Djoko Winahyu)