UB Terapkan Model Circular Economy Produksi Padi dengan Inovasi Pita Mulsa Organik di Malaka
Minggu, 1 September 2024
Malangpariwara.com –
Universitas Brawijaya (UB) dan Universitas Nusa Cendana bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Malaka, menggelar praktek pemasangan Pita Mulsa Organik (PMO) dan Teknologi Induksi Magnetik pada Selasa (20/08/2024), yang bertempat di lahan demplot petani Desa Harekakae, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka.
Kegiatan dilakukan sebagai wujud realisasi Program Dana Padanan (PDP) kemenristekdikti dengan judul Model Circular Economy Produksi Padi dengan Inovasi Pita Mulsa Organik (PMO) Induksi Magnetik untuk Menunjang Kemandirian Pangan di Kabupaten Malaka.
Praktik pemasangan Pita Mulsa Organik (PMO) dan Teknologi Induksi Magnetik ini diketuai oleh Dr. Ir. Rita Paramwati, SP., ME., IPU., ASEAN.Eng, sekaligus sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas tanaman padi, kualitas air irigasi, dan sektor perekonomian petani malaka.
Kegiatan ini dihadiri oleh banyak peserta mulai dari mahasiswa MBKM, petani setempat, penyuluh pertanian Kabupaten Malaka, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Malaka drh. Januaria Maria Seran, beserta Dosen dari Universitas Brawijaya yang diwakili oleh Dr. Ir. Gunomo Djojowasito, MS dan Dr. Ir. Ary Mustofa Ahmad, MP.
Kegiatan praktek pemasangan PMO dan teknologi induksi magnetik berjalan dengan penuh antusias dari para petani mengenai teknologi yang diterapkan.
“Hasilnya belum diketahui dengan pasti karena memerlukan waktu sekitar 3 minggu. Yang jelas pada penerapan atau aplikasi saat ini memerlukan tenaga dan waktu yang banyak dan lama, karena PMO belum dalam bentuk pita yang dapat digulung,” kata Gunomo selaku perwakilan dosen Tim MF UB-UNDANA.
Dia menambahkan, PMO yang dihasilkan masih terlalu tebal sehingga memerlukan banyak bahan bak.
Dalam praktek bersama masyarakat, Gunomo menujukkan tata cara pemasangan PMO di lahan secara langsung. Sama halnya dengan Ary yang juga mempraktekkan cara merakit teknologi induksi magnetik yang akan dipasang di sistem irigasi.
PMO dipasang berbaris memanjang diantara padi yang telah ditanam. Pita Mulsa organik yang telah dipasang, lama-kelamaan akan terdegradasi dan sekaligus menjadi pupuk organik yang bagus bagi kualitas tanah.
Sedangkan teknologi induksi magnetik dirakit dan dipasang di saluran sekunder sistem irigasi pertanian.
Setelah kegiatan praktek pemasangan Pita Mulsa Organik dan perakitan teknologi induksi magnetik, petani diharapkan dapat menerapkan kedua teknologi tersebut secara mandiri sehingga bisa meningkatkan produktivitas tanaman padi mereka.
Universitas Brawijaya dan Universitas Nusa Cendana saling berkontribusi menyumbangkan ide untuk membangun pertanian di Kabupaten Malaka agar menjadi kabupaten yang unggul dengan inovasi teknologi yang diterapkan serta ramah lingkungan. (Djoko W)