Tokoh Kampung Biru: Lanjutkan Abah Anton Kami Warga Siap Menangkan ABADI

Malang, 17 Oktober 2024
Malangpariwara.com – Colon Wali Kota Malang, HM. Anton atau Abah Anton, saat berkunjung ke Kampung Biru, Selasa malam, (15/10/24) lalu diminta oleh masyarakat setempat untuk merawat dan melanjutkan kembali keberadaan Kampung Tematik, salah satunya adalah Kampung Biru.
Ketua LPMK setempat Irmawan terang terangan meminta Abah Anton, memperhatikan Kampung Tematik.
“Kampung Biru merasakan dampak positif dari kepemimpinan Abah Anton. Dimasa Abah Anton bermunculan Kampung Tematik, yang mampu merubah kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat,” terangnya.
Bahkan dia menyebut Marwah Kampung Biru ini ada di Abah Anton. Makanya ia bersama warga bertekat mengantarkan Abah Anton dan Dimyati kembali ke Balaikota Malang.
Bahkan, tanpa tedeng Aling Aling berani menyebut angka 80 persen suara untuk pilihan Wali kota Malang Nomor urut 3 pada 27 November 2024.
“Suara warga untuk Abadi, ini demi kepentingan masyarakat Kota Malang,” tambahnya.
“Kampung Biru lebih maju saat dipegang Abah Anton daripada sekarang. Kami ingin perubahan seperti dulu kembali terjadi, ” tutur Endang, warga lainnya.
Hal serupa disampaikan Suyono, ia menyakinkan bahwa Abah Anton mendapatkan dukungan penuh dari warga.
“Semoga Abah Anton dapat kembali memimpin dan melanjutkan program-program tematik yang selama ini berhasil mengangkat potensi wisata dan kesejahteraan warga di Kota Malang,” ujar Suyono.

Sementara itu, Abah Anton menyampaikan pentingnya sinergi antara pemerintah dan masyarakat untuk menciptakan perubahan. Ia bercerita tentang perannya dalam mengembangkan Kampung Biru dan Kampung Warna Warni yang kini menjadi ikon pariwisata Kota Malang.
“Belum lengkap rasanya turis datang ke Malang kalau belum ke Kampung Biru,”tandas Abah Anton.
Menurut Abah Anton, perubahan sosial yang terjadi di kampung-kampung tematik di Malang merupakan bukti nyata bahwa intervensi pemerintah yang tepat bisa membawa manfaat besar bagi masyarakat.
“Saya berjuang bersama para tokoh masyarakat dan ulama untuk menghadirkan perubahan ini. Kampung yang dulu berada di bantaran sungai menjadi nyaman dan menarik, menjadi daya tarik wisata yang mendatangkan peluang ekonomi baru bagi warganya,” lanjut Abah Anton.
Abah Anton juga menyampaikan bahwa kampung-kampung tematik akan terus dikembangkan sesuai karakter masing-masing. Ia menyebut, keberhasilan Kampung Biru dan kampung Warna Warni pernah menjadi contoh bagi kampung-kampung lainnya di Malang.
“Setiap kampung punya potensi. Kami tidak ingin turis hanya sekadar singgah, tapi juga berwisata dan menikmati kehidupan lokal di Malang,” tandas Abah Anton.(Djoko W)