18 April 2025

Arief Wahyudi Anggota Dewan Kota Malang Tanggapi Usulan Dandim 0833 Bangun Jembatan Pedestrian di Atas Sungai Brantas untuk Atasi Kemacetan

IMG-20250415-WA0037

Dandim 0833 Letkol Inf Arif Gunawan saat menunjuk lokasi penyempitan jalan karena terhalang trotoar.(Djoko W)

Selasa, 15 April 2025

Malangpariwara.com – Sebuah terobosan menarik datang dari Komandan Kodim 0833 Kota Malang, Letkol Inf Arif Gunawan. Guna mengurai kemacetan yang kerap terjadi di kawasan Jalan Kahuripan. Menggagas pembangunan jembatan pedestrian di atas Sungai Brantas. Menurut Anggota legislatif Arief Wahyudi ide tersebut tak hanya solutif, namun juga inovatif dan potensial menjadi daya tarik wisata baru di Kota Malang.

“Letkol Aris Gunawan menunjukkan kepeduliannya terhadap permasalahan lalu lintas yang menjadi keluhan harian warga,” ucap Arief Wahyudi.

Salah satu titik kemacetan utama yang menjadi sorotan adalah di sekitar Jalan Kahuripan, di mana arus kendaraan dari berbagai arah kerap memicu kemacetan terutama pada jam-jam sibuk.

“Rencana pembangunan jembatan pedestrian yang melintas di atas Sungai Brantas dapat menjadi solusi konkret. Selain memecah kepadatan arus kendaraan di Jalan Kahuripan, keberadaan jembatan tersebut akan menambah nilai estetika kota,” ujar Arief.

Menurutnya pemandangan ke arah sungai dan Pasar Bunga di kawasan tersebut disebut-sebut sangat menarik, menjadikan jembatan ini tidak hanya fungsional namun juga berpotensi menjadi spot wisata baru di pusat kota.

Penempatan barier di depan Makodim yang dimaksudkan untuk membatasi arus, justru kerap menimbulkan penyumbatan lalu lintas dari arah barat.(Djoko W)

Bagi Arief sebelum rencana fisik jembatan dilaksanakan, wacana penerapan sistem satu arah secara penuh di Jalan Kahuripan menjadi langkah awal yang tengah patut dipertimbangkan. Pengalaman harian warga yang melintasi jalan tersebut menunjukkan bahwa kemacetan kerap terjadi karena konflik arus kendaraan dari timur yang masih diizinkan menuju barat hingga perempatan Makodim. Penempatan barier di depan Makodim yang dimaksudkan untuk membatasi arus, justru kerap menimbulkan penyumbatan lalu lintas dari arah barat.

“Menurut saya, jika Jalan Kahuripan dijadikan satu arah penuh, maka itu sudah cukup membantu mengurai kemacetan. Jadi tidak ada yang berbelok ke kanan menuju arah seplindid namun pintu masuk melalui pertigaan depan Bank Jatim Balaikota Malang,” ujar Aleg akrab di sapa AW yang sehari-hari melintasi kawasan tersebut.

Arief Wahyudi SH anggota FPKB DPRD Kota Malang .(Djoko W)

AW juga menambahkan bahwa arus kendaraan dari timur ke barat di jalan tersebut tidak begitu padat dan hanya menuju 4 atau 5 tujuan saja, sehingga pengalihan arus tidak akan berdampak signifikan.(Djoko W)