21 Agustus 2025

Banjir di Kota Malang ini Kata Prof Bisri dan Ketua Komisi C DPRD Kota Malang

c1_20240324_20024719

Minggu, 24 Maret 2024

Malangpariwara.com – Intensitas curah hujan cukup inggi di kota Malang menyebabkan banjir di mana mana. Salah satunya di kawasan jalan Sukarno Hatta Kota Malang, menjadi langganan banjir. Pemerintah Kota (Pemkot) terus berupaya menyelesaikan persoalan banjir tersebut. Namun sampai saat ini masih belum ada solusi yang bisa mengurangi banjir.

Kondisi semacam ini memantik Prof.Dr.H Muhammad Bisri mantan Rektor UB untuk menyumbangkan ide solusi.

Prof.Dr.H Muhammad Bisri (Djoko W)

Menurut Prof Dr H Muhammad Bisri, pembangunan saluran drainase dan sumur injeksi bisa menjadi solusi.

Di terangkan Prof. Bisri, daerah sepanjang Jalan Suhat harus dibuat saluran drainase. Kemudian dibuang ke Sungai Brantas dan selatan Jembatan Suhat.

“Caranya air dari sebelah barat harus dicegat agar tidak masuk ke Suhat. Salah satu caranya ya dengan embung Tunggulwulung yang didirikan Pemkot Malang. Begitu juga daerah atas perlu banyak sumur-sumur injeksi,” seru Prof. Bisri, kepada Malangpariwara.com.

Lebih lanjut, Guru Besar bidang Teknik Pengairan ini mengungkapkan, ada satu problem sumur injeksi. Yaitu suplesi air dari pintu air Sengkaling, terutama saat penjaga pintu air lupa menutup saat hujan.

“Kalau sudah lupa pasti Suhat kena lagi, makanya solusinya harus ada saluran. Sehingga kalaupun lupa ditutup, air mengalir lewat saluran. Saluran itu idealnya dikeruk hingga tiga meter,” beber mantan Rektor Universitas Brawijaya (UB) itu.

Namun, pembuatan saluran dengan kedalaman tiga meter itu masih memiliki problem. Terutama terkait pembebasan lahan yang tidak terpenuhi.

Menurutnya, jika mau tiga meter harus ada di badan jalan, bisa sedikit di pinggir jalan. Apabila mepet tidak cukup karena banyak infrastruktur kabel bawah tanah dan warung menjorok ke Daerah Milik Jalan (Damija). Selain Jalan Suhat juga merupakan jalan milik provinsi Jawa Timur.

“Makanya harus izin dan mengajukan ke provinsi Jatim, cuman di Jakarta tidak berkenan kala itu. Jadi solusinya ya buat 1 meter dulu, kemudian kita lihat dampaknya bagaimana baru dievaluasi. Harus segera disolusikan dulu di daerah barat dan atas, kemudian sudetannya jangan kecil-kecil karena tidak mampu menampung air,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala DPUPRPKP Kota Malang, Dandung Djulharjanto menyampaikan, Pemkot Malang sudah mengajukan bantuan pembangunan ke provinsi sebesar Rp50 miliar. Anggaran tersebut sudah diajukan sejak Oktober 2023.

“Anggaran itu tidak hanya untuk gorong-gorong, tapi juga untuk pedestarian. Jika diterima tahun 2024, maka dapat segera dilaksanakan pada tahun 2025 mendatang. Perbaikannya bisa sampai 1,8 kilometer, mulai dari depannya Bakso Damas sampai Jembatan Suhat,” beber Dandung, usai pengecekan embung Tunggulwulung.

Nantinya juga akan menyudet tiga saluran sekunder di Purwantoro, Blimbing dan Lowokwaru. Kemudian dilempar ke sungai di Sudimoro untuk menanggulangi banjir di Kedawung, Ciliwung dan Purwodadi.

ketua Komisi C. DPRD Kota Malang Drs H Fathol Arifin MH (ist)

Terpisah ketua Komisi C. DPRD Kota Malang Drs H Fathol Arifin MH mengomentari bahwa banjir di beberapa titik di Kota Malang ini memang PR besar Pemkot Malang.

“Sebagaimana disampaikan Prof Bisri dan Ke pala DPUPRPKP, banjir memang merupakan salah satu PR besar pemkot Malang, ada banyak titik genangan ketika terjadi hujan, salah satunya di kawasan suhat. Pemkot/DPU bersama komisi C telah berupaya menyelesaikan masalah banjir Kota Malang yang di mulai dari titik Suhat. Kita sudah membuat embung di daerah suhat guna menampung luapan banjir dan memperlambat aliran ke suhat dengan harapan tidak sampai terjadi banjir lagi,” urai ketua Komisi C Fathol Arifin .

Sisi lain komisi C bersama DPU dan Tim Prof Bisri telah mengkaji langsung ke lapangan tentang pentingnya pengerukan drainase sebelah kiri dan kanan sekaligus memperlebar drainase Sepanjang suhat, untuk dialirkan ke sungai brantas sehingga genangan tidak terjadi lagi.

“Namun sayang belum ter eksekusi mengingat keterbatasan anggaran, dalam hal ini Pemkot telah mengajukan ke Pemprov. semoga tahun ini sudah ada kepastian jawaban untuk segera di eksekusi,” harapnya.

Jika nanti di suhat sudah teratasi, kemudian akan menyelesaikan genangan yang ada di Jl Bondowoso dan sekitar, sambil menunggu proses hukum selesai yang sekarang sudah proses PK.

“Selanjutnya nanti bisa menyelesaikan genangan di wilayah galunggung, karena air bisa langsung dialirkan ke sungai metro. Baru kemudian geser ke titik lain seperti di sawojajar,” tukas Fathol Arifin Mengakhiri.(Djoko W)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *