Dekan dan BP2M FISIP UB Hadir, BNPB Rancang Kerjasama

Foto: kedatangan Dekan FISIP UB, Wakil Dekan 3 FISIP UB, ketua BP2M FISIP UB disambut oleh Sekretaris Utama BNPB Lilik S.T., M.Si.beserta jajarannya. (Ist)

Rabu, 10 Agustus 2022

Malangpariwara.com – Usaha peningkatan kualitas Penelitian dan Pengabdian Masyarakat dilakukan Dekan FISIP dan rombongan dengan mengunjungi kantor BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana).

Rombongan diterima oleh Sekretaris Utama BNPB Lilik S.T., M.Si.beserta jajarannya. Pertemuan ini dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 8 Agustus 2022.

Sekretaris Utama menyampaikan sangat senang dengan kedatangan Dekan FISIP UB, Wakil Dekan 3 FISIP UB, ketua BP2M FISIP UB beserta rombongan.

BNPB merasa sangat terdukung dan terbantu dalam menangani bencana di Indonesia.
Berbagai hal bisa dikerjasamakan berdasar diskusi yang dilaksanakan selama pertemuan.

Lilik S.T., M.Si menyatakan “Kami di BNPB masih belum memiliki Litbang sehingga kehadiran Universitas untuk mendukung kebencanaan sangat kami nantikan”.

“Selain Litbang yang belum ada, belum banyak standardisasi teknis pengelolaan bencana yang diperlukan,” lanjutnya.

Dekan FISIP menyampaikan, “Kita banyak mempunyai SDM terkait kebencanaan, baik itu mahasiswa dan dosen. Diharapkan mahasiswa mampu mengaplikasikan konsep kebencanaan di situasi nyata di masyarakat”.

Sejurus dengan itu, FISIP UB berencana membuka S2 Ilmu Politik yang diantara mata kuliahnya adalah Kebijakan dan Tata Kelola Kebencanaan yang memerlukan pembuatan bersama desain kurikulumnya dengan bantuan BNPB.

Dr. Moch. Fauzi Said, Ketua BP2M FISIP menambahkan bahwa kerjasama dengan BNPB penting untuk mendukung program pembelajaran FISIP terkait program kementerian untuk kampus yaitu MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka), diantaranya Magang, KKN Tematik dan Praktisi Mengajar.

Wakil Dekan 3 FISIP Bidang Kemahasiswaan Dr. Bambang Dwi P., M.Si, mengingatkan terkait pentingnya meluruskan pemahaman tentang konsep kebencanaan yang baik untuk mahasiswa dan juga masyarakat sebelum terjun menangani bencana, sehingga mampu memberikan solusi yang optimal dan efektif terkait bencana.

Staf BNPB, Udrekh menambahkan bahwa program terkait kebencanaan banyak memerlukan solusi-solusi terkait masalah sosial, seperti hilangnya alat deteksi Tsunami kerap terjadi sebelum ada pendekatan terkait sosial yaitu pemahaman bahwa alat ini bisa juga digunakan nelayan untuk menambatkan perahunya.

Pada kesempatan ini Prof. Syamsul Maarif selaku pendiri BNPB mengingatkan perlunya setiap pihak untuk lebih menanggalkan egosentris instansi dan keilmuan masing-masing, karena aspek kebencanaan ini harus dilihat secara multidisipliner.( Djoko W)

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *