19 Januari 2025

Jumpa PWRI Abah Anton Calon Wakil Beberkan Pentingnya CSR untuk Kota Malang

IMG-20241012-WA0122

Malang, 13 Oktober 2024

Malangpariwara.com
Abah Anton Calon Wali kota Malang menghadiri acara silaturahmi bersama jajaran pengurus Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Kecamatan Kedungkandang Sabtu, (11/10/24) kemarin, di kediaman R. Moejono Soediono, Jalan Danau Jempang, RW 7 Kelurahan Lesanpuro, Kedungkandang, Kota Malang.

Acara tersebut menjadi ajang mempererat hubungan dan membahas isu-isu krusial bagi masyarakat setempat.

Wakil Ketua PWRI, Mudjono Soedono, memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mengenalkan Kampung Bersinar RW 07, yang pernah meraih juara 1 pada tahun 2021. Kampung tersebut juga telah mendapatkan sertifikasi Kampung Iklim Tingkat Utama, sekaligus menjadi pusat aktivitas UMKM yang berhasil mengekspor produk-produk lokal.

Dia menyinggung pentingnya peningkatan infrastruktur, seperti Gedung Merdeka yang perlu diperbesar.

“Kami berharap Gedung Merdeka bisa diperbesar untuk menampung lebih banyak kegiatan warga. Ini sangat penting untuk mendukung berbagai program di wilayah kami,” ungkapnya.

Pada kesempatan itu, hadir pula dokter Rohana, seorang mantan pimpinan di RSUD Kota Malang, yang menyampaikan dukungannya kepada Abah Anton. Menurutnya, di bawah kepemimpinan Abah Anton, Kota Malang mengalami banyak perubahan positif.

“Saya pernah menjadi pimpinan di RSUD dan merasakan langsung kepemimpinan Abah Anton. Beliau adalah pemimpin yang peduli dan selalu terbuka dengan masukan dari masyarakat. Kami mendukung sepenuhnya kepemimpinan yang memperjuangkan masyarakat,” kata Rohana.

Di hadapan anggota PWRI Abah Anton juga memperkenalkan calon Wakil Wali Kota Malang, H. Dimyati, yang dikenal bekerja di perusahaan besar dan aktif dalam program Corporate Social Responsibility (CSR).
Sayang Kota Malang belum maksimal dalam memanfaatkan peluang CSR.

“Sayangnya, Kota Malang belum mengajukan program CSR, sehingga tidak ada bantuan yang masuk. Sejak awal, saya sudah sampaikan bahwa anggaran yang terbatas tidak bisa mengandalkan APBD saja. CSR bisa menjadi solusi, tapi hal ini membutuhkan inovasi dari kepala daerah,” ujar Abah Anton.

Abah Anton juga menegaskan pentingnya perencanaan pembangunan yang cepat dan inovatif.

“Pembangunan harus sesuai harapan masyarakat. Saya ingin proses yang cepat, seperti yang dulu sudah saya mulai. Blusukan juga merupakan cara yang bermanfaat untuk memahami langsung kebutuhan masyarakat,” tandasnya.(Djoko W)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *