Ngobrol Asyik Bareng Garda Bangsa Kota Malang ” Milenial Tanpa Narkoba”

Peserta ngobrol asyik Garda Bangsa bersama BNN Kota Malang

MALANG – Seiring melihat gencarnya pemberantasan pengedaran Narkoba oleh BNN juga terus berupaya melakukan pencegahan, pemberdayaan masyarakat dan pemulihan bagi para pecandu dan penyalahgunaan dari ketergantungan terhadap Narkotika, memantik Garda Bangsa Kota Malang untuk berbuat sesuatu.

Sesuatu itu diproyeksikan berupa Ngobrol asyik bareng Garda Bangsa Kota Malang di salah satu cafe yang ada di Betek dengan narasumber kepala BNN Kota Malang serta Politisi PKB Komisi D. Minggu( 29/12/2019).

.
Selain Garda Bangsa PKB, serta muda mudi yang tergabung di KNPI nampak hadir juga Arief Wahyudi Sekertaris Komisi B DPRD Kota Malang, serta Ketua KNPI.

.
Badan Narkotika Nasional (BNN) sebagai lembaga negara yang memiliki kewajiban  penuh dalam penanganan permasalahan Narkoba di Indonesia, menjadi garda terdepan  dalam memutuskan langkah dan kebijakan yang diambil guna mengatasi peredaran gelap  Narkoba dan menekan laju angka prevalensi penyalahgunaan Narkoba, dengan senang hati menjadi narsum kegiatan Garda Bangsa mengupas habis bagaimana beredar , penyalahgunaan serta memutus mata rantai peredaran gelap narkoba.

Kepala BNN Kota Malang membelakangi kamera memberi materi

.
Sesuai Even memang benar benar Asyik mengikuti pemaparan AKBP Agoes Irianto kepala BNN Kota Malang, karena menarik.

.
Menurut Agoes, dalam mengatasi permasalahan Narkoba, diperlukan strategi khusus, yaitu  keseimbangan penanganan antara supply reduction dan demand reduction.

.
Supply reduction bertujuan memutus mata rantai pemasok Narkoba mulai dari produsen sampai pada jaringan pengedarnya, sedangkan demand reduction adalah memutus mata rantai para pengguna Narkoba.

.
“BNN Kota Malang terus optimalisasikan kinerja di seluruh lini dalam Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN),” ungkap Kepala BNN Kota Malang dalam paparannya.

.
Langkah-langkah perbaikan, loyalitas, serta dedikasi dilakukan oleh seluruh anggota BNN Kota Malang dalam rangka pencapaian sasaran-sasaran yang telah ditetapkan. 

.
Diketahui, Sepanjang tahun 2019 BNN Kota Malang telah melakukan pengungkapan kasus peredaran gelap Nakotika sebanyak 2 kali, dari kegiatan penyidikan yang dilakukan didapat 3 berkas P-21, dimana 1 berkas adalah hasil ungkap kasus pada tahun 2018 dan 2 berkas lainnya merupakan ungkap kasus tahun 2019.

.
Dari ungkap kasus pada tahun 2019 didapat 3 tersangka yang keseluruhan laki-laki dan berprofesi sebagai wiraswasta dengan total BB sebanyak 5 gr sabu dan 1.000 gr ganja, dan dari hasil pengembangan lebih lanjut diamankan BB temuan seberat +- 4.000 gr ganja, selain itu BB yang bukan Narkotika berupa 4 buah HP, 1 unit motor serta uang tunai sebesar Rp 150.000,-.

Nampak di layar kondisi penjara sel tahanan narkoba

.
BNN secara nasional telah melakukan penindakan tanpa pandang bulu, baik pria, wanita, warga negara Indonesia, warga negara asing, karyawan, mahasiswa, oknum aparat yang terbukti terkait dalam kasus Narkotika.

.
Hal ini dibuktikan dengan adanya tindakan yang tegas terhadap oknum yang terbukti terlibat kasus peredaran gelap Narkotika, yang saat ini sedang menjalani proses hukum dan kode etik.

.
BNN juga tidak segan-segan menggunakan senjata untuk penegakan hukum dalam memerangi para kurir dan bandar. 

.
Kesungguhan BNN dalam menghentikan penyelundupan serta peredaran gelap Narkotika diharapkan dapat ditindaklanjuti dengan memberikan sanksi hukuman yang seberat-beratnya terhadap para tersangka, termasuk dalam penetapan hukuman mati.

.
Pada bidang pemulihan/rehabilitasi, di tahun 2019 ini BNN Kota Malang, menjalankan program penguatan lembaga rehabilitasi baik Lembaga Rehabilitasi Instansi Pemerintah maupun Lembaga Rehabilitasi Komponen Masyarakat.

.
“Program ini dilaksanakan untuk mendorong tersedianya layanan rehabilitasi baik medis maupun sosial bagi penyalahguna narkoba di Kota Malang.
Berdasarkan data pada tahun ini, BNN Kota Malang bersama-sama lembaga rehabilitasi instansi pemerintah telah melaksanakan program layanan rehabilitasi bagi penyalahguna narkoba yang berada di Kota Malang. Dimana sejumlah 22 Orang di Klinik Pratama BNN Kota Malang dan 5 Di Rumah Sakit Tentara dr. Soepraoen,” tambah Agoes.

.
Angka tersebut mengalami penurunan, dimana pada tahun sebelumnya sejumlah 53 orang pecandu dan penyalah guna yang direhabilitasi.

.
Lembaga Rehabilitasi Komponen Masyarakat yang beroperasional di kota Malang adalah RS Islam UNISMA dan Pondok Pesantren Salafiyah Sabilul Hikmah.

.
RSI Unisma telah melaksanakan layanan rehabilitasi rawat jalan medis terhadap 5 orang penyalahguna, sedang pondok pesantren Salafiyah Sabilul Hikmah telah melaksanakan rehabilitasi rawat jalan sosial terhadap 10 orang penyalahguna narkoba.

.
“Berangkat dari data yang menunjukan adanya penurunan pecandu dan penyalahguna yang direhabilitasi, maka langkah yang akan diambil BNN Kota Malang ke depan adalah upaya Preventif untuk mengajak para pecandu, penyalahguna dan korban penyalahguna untuk rehabilitasi dan menghentikan penyalahgunaan Narkotika dengan membendung imun masyarakat terhadap penyalahgunaan Narkotika dan mempersempit ruang peredarannya,” jelasnya

.
Selain itu, di Tahun 2019 BNN Kota Malang juga melaksanakan Layanan Asesmen Terpadu terhadap 10 orang klien yang merupakan hasil tangkapan Satresnarkoba Polres Malang Kota. Hasil gelar perkara tim asesmen terpadu dituangkan dalam Berkas Rekomendasi yang nantinya akan digunakan sebagai bahan pertimbangan hakim saat persidangan.

.
Dengan dilaksanakan program rehabilitasi ini diharapkan dapat membantu penyalahguna narkoba untuk mengakses layanan rehabilitasi yang tepat sesuai dengan kebutuhannya sehingga dapat pulih dari ketergantungannya serta dapat kembali produktif.

.
Penguatan dalam bidang pencegahan ini juga merupakan salah satu usaha membentuk masyarakat yang memiliki ketahanan dan kekebalan (imun) terhadap bahaya penyalahgunaan Narkotika, salah satu contohnya yakni dengan memasukan pendidikan bahaya Narkoba ke dalam kurikulum di sekolah.

.
Dalam bidang pencegahan, di tahun ini BNN telah melakukan sosialisasi bahaya penyalahgunaan Narkoba Secara tatap Muka kepada 52.627 pelajar/mahasiswa dengan 152 kali kegiatan, pekerja swasta ataupun pegawai pemerintah dengan jumlah 6.827 orang dengan 47 kali kegiatan dan Masyarakat dengan 44 kali kegiatan dengan total 2.466 Orang, Sedangkan pada Diseminasi melalui Media Online dan Radio cakupan sebaran Diseminasi mencapai 27.396 Orang, dengan kata lain jumlah masyarakat yang telah terpapar informasi P4GN sejumlah 89.316 Orang atau sekitar 10,26 % dari Populasi penduduk Kota Malang.

.
“Dalam rangka mendeteksi dini penyalahgunaan narkoba BNN Kota Malang melakukan screening melalui tes urine kepada sejumlah 5.203 orang di lingkungan pendidikan, 932 orang di lingkungan pemerintah dan 50 orang di lingkungan swasta,” ungkapnya.

.
Upaya ini sebagai langkah untuk menciptakan lingkungan yang bersih dari penyalahgunaan narkoba.
Namun demikian, BNN menyadari sepenuhnya bahwa penghentian kejahatan Narkotika adalah sebuah upaya yang harus dilakukan secara holistik.

.
Oleh karenanya, disamping melakukan berbagai upaya ke dalam, BNN juga melakukan berbagai upaya ke luar dengan menjalin kerja sama dengan berbagai lingkungan pendidikan, instansi pemerintah, Lingkungan kerja swasta, serta Organisasi dan Kelompok Masyarakat, dengan hasil kerjasama pada tahun 2019 menghasilkan 45 Nota Kesepahaman dengan berbagai lembaga.

.
Di samping upaya pencegahan, upaya pemberdayaan masyarakat juga menjadi sebagai salah satu langkah alternatif yang akan menjadi fokus dalam penekanan laju peredaran gelap narkotika di Kota Malang, tercatat pada tahun 2019 sebanyak 80 penggiat dari unsur pemerintah, dunia usaha, masyarakat dan tenaga pendidik di Kota Malang telah mendapatkan peningkatan kemampuan untuk menjadi agen pencegahan penyalahgunaan narkoba di lingkungannya.

.
Selain itu dalam program Advokasi berwawasan Anti Narkoba BNN Kota Malang juga telah membentuk relawan anti Narkoba di Kota Malang dengan total 30 Relawan.

.
Harapan BNN Kota Malang kedepan dalam program jangka pendek sampai program jangka panjang, ialah mampu menciptakan masyarakat Kota Malang yang terbangun karakternya melalui pola hidup sehat dan sadar hukum; terbina, terampil, maju dan mandiri  serta mampu menangkal dan menekan segala bentuk penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika di lingkungannya khusunya Kota Malang. Oleh karena itu, BNN Kota Malang mengajak warga Kota Malang, mulai dari usia dini, untuk berpartisipasi aktif dan pasif dalam mewujudkan Kota Malang bebas dari Penyalahgunaan dan Peredaran gelap Narkoba.

.
“Terima kasih atas dukungan dan partisipasinya kepada segala pihak yang telah membantu penyelenggaraan program P4GN hari ini oleh Garda Bangsa Kota Malang.
Marilah berjuang Bersama, Bekerja sekuat tenaga, menjadikan Indonesia khususnya saat Kota Malang bersih dari penyalahgunaan dan peredaran Gelap Narkoba,” pungkas Kepala BNN Kota Malang AKBP Agoes Irianto, M. Si.

.
A. Farih Sulaiman Anggota Komisi D DPRD Kota Malang mengatakan bahwa penyalahguaan obat terlarang Narkotika ini telah banyak meracuni kaum milenial utamanya anak anak ( pelajar ), untuk itu perlu sosialisasi kepada para orang tua untuk sebisanya mengawasi pergaulan anaknya diluar sekolah.

Berdiri Arief Wahyudi anggota Fraksi PKB Kota Malang memberi masukan

.
Sebelum acara interaktif di tutup, Arief Wahyudi meminta kepada komisi yang membidangi masalah ini yaitu Komisi D, agar peredaran maupun korban korban dari narkoba ini bisa betul betul ditangani. Namun tentu tidak bisa bergerak sendiri campur tangan masyarakat, Pemerintah termasuk DPRD yang membidangi. Ini butuh kerja sama. Apa sih yang dibutuhkan BNN kedepannya?

“Di benak saya kapan kapan saya akan mengundang Kepala BNN bapak Agoes karena ini penting. Peredaran Narkoba ini tidak di level atas tapi juga sampai ke level tingkat bawah ,” beber Politisi PKB ini.

.
Arief Wahyudi juga mengapresiasi Garda Bangsa yang kini mulai bergerak menyuarakan dan mengajak kepada kaum Milenial untuk tidak pada Narkoba, artinya untuk terus memerangi narkoba.

.
“Kita suarakan, kita perjuangkan upaya masif untuk para korban Narkoba kita selamatkan dengan merehabilitasi buka dipenjarakan sehingga justru mendapatkan pelajaran tingkat tinggi dan tambah pintar jika di penjara berkumpul dengan para bandar dan pengedar,” ajak Arief.

.
“Sebenarnya kasihan, Korban Narkoba tak sedikit yang akhirnya tidak di terima keluarga maupun lingkungan sosial lainnya. Ini tugas temen temen seperti Garda Bangsa dan KNPI secara menyeluruh untuk mau mengayomi mereka dukungan BNN atas kegiatan kegiatan seperti ini harus kita dukung bersama,” pungkasnya.(*) ( JKW )

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *