Mahasiswa PBSI UMM Hibur Santri Pondok Metal
Mahasiswa PBSI UMM Hibur Santri Pondok Metal menunbuhkan minat baca anak
.
PASURUAN – Dilatarbelakangi ketertarikan terhadap ketulusan pesantren yang memuliakan manusia dari berbagai latar belakang, mahasiswa praktikan event organizer, program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), menggelar event di Pondok Pesantren Metal, Rejoso, Pasuruan, Kamis (09/01/2020).
.
Berbeda dari pesantren pada umumnya, Pondok Metal ini menerima santri yang kurang beruntung, seperti orang gila, korban narkoba, anak terlantar, perempuan hamil di luar nikah dan anak yatim.
.
Melalui event berjudul “Sebar Nobar Pondok Metal” (Seneng Bareng Nonton Bareng Pondok Pesantren Metal), kelompok bernama Argya Project ini berbagi kebahagiaan dengan santri Pondok Metal dari usia 1 hingga 12 tahun.
.
Kegiatan ini dikemas dengan berbagai kegiatan menarik, yaitu edukasi permainan tradisional melalui badut, outbound, membaca buku oleh Mobil Kamis Membaca UMM (Mobil KaCa), belajar Bahasa Inggris, dan nonton bareng. Melalui Mobil Bioskop Keliling UMM, kegiatan ini menayangkan film “Garuda di Dadaku 2”. Pemilihan film tersebut bertujuan untuk memotivasi anak-anak agar pantang menyerah, bekerjasama tim dalam segala tantangan yang mereka hadapi.
.
Menurut Viki Setyawan, ketua kelompok Argya Project ini, kegiatan ini ia gunakan selain sebagai penyelesaian praktikum Event Orginizer mata kuliah Kemampuan Berbahasa Produktif, tapi juga sebagai rasa ingin menumbuhkan jiwa sosial dan kepedulian sosial kepada sesama. Bagi viki, anak-anak terlantar yang berada dalam pondok ini perlu mendapatkan perhatian yang lebih.
.
“Harapannya ada pihak-pihak luar yang tergugah hatinya untuk berbagi kepada seluruh anak-anak luar biasa ini. Pemilihan rangkaian kegiatan juga diharapkan dapat memberikan alternatif kegiatan yang menyenangkan, yang berbeda dengan kegiatan di pondok sendiri,” jelas Viki.
.
Menyambung, Dosen Pengampu mata kuliah tersebut, Mohamad Isnaini mengapresiasi keberanian mahasiswa praktikum untuk masuk menjadi bagian dari kegiatan pondok tersebut. Ia mengaku pemilihan pondok ini memang sangat tepat, dikarenakan pondok tersebut yang berbeda dengan pondok pada umumnya. Selain itu juga pondok yang merupakan organisasi Islam besar di Indonesia sangat sejalan dengan UMM yang juga merupakan salah satu organisasi Muhammadiyah besar di Indonesia.
.
“Harapannya ideologi-ideologi yang kadang-kadang berbeda, dapat disatukan di sini. Ini merupakan suatu khazanah, ketika teman-teman menjalankan kegiatan di sini,” sebut Isnaini.
.
Selain itu, Isnaini menjelaskan, berbahasa produktif sebenarnya merupakan ekspresi dalam berbahasa Indonesia yang diwujudkan dalam berbagai bentuk. Cakupan linguistik yang cukup luas merupakan implementasi dari bagaimana cara berkomunikasi, ngosiasi dan keterampilan berbahasa lainnya, sehingga diwujudkan dalam sebuah event.
.
“Fokus kita dalam bagaimana melakukan komunikasi kepada beberapa pihak, bagaimana mengemas acara ini dengan berbagai ide kreatif, team work dan bagaimana membawa sebuah acara,” tukas Isnaini. (*)(JKW)