Walikota Malang Buka Fashion and Food Festival

Walikota Malang Drs H.Sutiaji membuka Fashion and Food Festival.(Djoko W)
Minggu, 23 Juli 2023
Malangpariwara.com –
Dua Dinas Berkolaborasi Libatkan 57 Kelurahan dan 171 Kader PKK dalam Fashion and Food Festival
yang dibuka langsung oleh Walikota Malang Drs. H Sutiaji, Sabtu (22/7/23).
Dalam sambutannya Walikota Malang mengatakan bahwa Citra Kota Malang sebagai Kota Wisata semakin kuat dengan digelarnya beragam event yang menarik bagi masyarakat dan wisatawan.
Kali ini gelaran Event yang bertepatan dengan Hari Krida Pertanian ke-51 dikemas apik oleh dua dinas terkait diantaranya Dispangtan dan Diskopindag Kota Malang, yaitu Malang Fashion and Food Festival.

Diinisiasi oleh Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, dan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan)Kota Malang,
festival ini diselenggarakan di Balai Kota Malang pada Sabtu (22/7/2023) mulai pukul 15.00 WIB – 21.00 WIB.
Acara yang meriah dan menarik perhatian wisatawan ini dibuka langsung Walikota Malang Drs.H.Sutiaji.

Malang Fashion and Food Festival ini diikuti oleh 50 pelaku usaha kuliner tradisional dan batik hasil inisiasi Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang. Uniknya, semua dikonsep seperti tempo dulu, mulai tenant, pakaian, bahkan ada juga mainan tradisional.

Sedangkan Hari Krida Pertanian disemarakkan dengan Lomba Cipta Menu dan Merangkai Hiasan Meja yang merupakan hasil kolaborasi Diskopindag dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) dan Tim Penggerak PKK Kota Malang.
Sementara itu, untuk Lomba Merangkai Hiasan Meja, peserta diwajibkan menggunakan bahan baku toga (tanaman obat keluarga) dan bumbu dapur.
Peserta lomba adalah perwakilan TP PKK dari 57 kelurahan di Kota Malang. Pada Lomba Cipta Menu, peserta diminta menyusun menu sarapan pagi dengan memperhatikan beberapa ketentuan yang telah ditetapkan panitia.
Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji mengatakan, acara ini sengaja digelar agar bisa dilihat seluruh masyarakat Kota Malang dan dikunjungi banyak wisatawan.
“Harapannya tentu ada efek domino terhadap pertumbuhan ekonomi dan goalnya adalah bagaimana kesejahteraan masyarakat dikuatkan,” kata Sutiaji.
Sementara dalam peringatan Hari Krida Pertanian ke-51 ini, Sutiaji ingin masyarakat tidak mengandalkan beras sebagai makanan pokok. Banyak sumber makanan lain yang bisa digunakan untuk pengganti beras.
“Orang kita ada istilah tidak makan kalau belum makan nasi, makanya ada kampanye ini. Supaya juga tidak ada kelangkaan bahan pokok makanan. Sambil membiasakan itu supaya ketahanan pangan makin kuat,” ujarnya.

Senada Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Malang, Slamet Husnan, mengatakan tujuan dari lomba itu adalah kampanye makanan non beras non terigu ke masyarakat dan ASN.
“Tujuannya supaya tidak konsumsi beras saja, bisa umbi-umbian, jagung dan lainnya. Sehingga kebutuhan beras tidak mengalami peningkatan dan ada keanekaragaman beras non terigu,” jelasnya.

Terpisah Kepala Diskopindag Kota Malang Dr. Eko Sri Yuliadi, S.Sos.M.M menyampaikan bahwa festival ini digelar untuk mempromosikan batik tradisional, kuliner serta jajanan jadul khas Kota Malang. Acara ini juga akan dimeriahkan oleh atraksi dolanan anak dan penampilan musik dan tari.
“Event digelar dengan konsep pasar rakyat dan menggunakan konsep tempo dulu yang dimeriahkan dengan berbagai hiburan. Tentu setiap tenant akan menampilkan sebaik mungkin, karena nanti akan dipilih juga tenant terbaik,” tandas Eko.(Djoko W)